Minggu, 17 Januari 2016

Mengungkap Eksistensi Nabi Khidir

Judul Buku : Menyimak Kisah dan Hikmah Kehidupan Nabi Khidir
Penulis : Moh. Fathor 
Penerbit : Zaman
Cetakan : 1. 2015
Tebal : 178 Halaman
ISBN : 978-602-1687-68-0
Peresensi : Ahmad Wiyono

Diantara sekian banyak umat manusia yang pernah mendengar cerita seputar kehidupan Nabi Khidir, nampaknya tidak begitu banyak yang mengetahui secara pasti potret kehidupan manusia yang terkenal misterirus tersebut. Pengetahuan kita selama ini tak lebih hanya pada pengetahuan tutur dari para orang tua yang kebetulan mereka juga mendengar dari orang yang lebih tua.

Salah satu upaya untuk bisa mengetahui secara detil kisah perjalanan hidup seseoang tentu harus dibaca melalui profil dan rekam jejak hidupnya, demikian pula halnya dengan Nabi Khidir, eksistensi kehidupannya bisa kita ketahui melalui literatur dan sumber lainnya yang mengulas tentang perjalannan hdupnya.

Buku Menyimak Kisah dan Hikmah Kehidupan Nabi Khidir ini menjadi salah satu bacaan yang dimungkinkan mampu menjadi pengetahuan baru bagi umat manuisa. Terutama dalam hal mengungkap eksistensi Nabi Khidir itu sendiri. Diadaptasi dari kitab klasik berjudul az-Zahr an-Nadhir  fi Naba’ al-Khadir, buku ini mengurai sejarah, silsilah serta perjalanan spiritualnya. 

Dari aspek latar belakang nasabnya, Nabi yang bernama asli Khadir tersebut termasuk keturunan Malkam, ini berdasar pada pendapat yang paling kuat dari sekian pendapat yang menjelaskan asal usul manusia. Meski demikian, ada beberapa pendapat lain yang mengulas sepuatar asal usul nasabnya tersebut.

Terdapat berbagai pendapat terkait nasab Khadir, diantaranya yang paling kuat adalah Balya ibn Malkam ibn Faligh ibn Syafikh ibn Arfakhsyadz ibn Sam ibn Nuh as. Pendapat ini didasarkan pada temuan Wahab ibn Munabbih, Ibnu Qutaibah dan Imam Nawawi. Imam Nawawi menambahkan bahwa Malkam ada yang menyebutnya Kulman atau Kulaiman (Hal. 9-10).

Dari sisi nama, Manusia yang dikenal sebagai manusia Ghaib ini diberi nama Khadir berdasar beberapa peristiwa penting yang yang terjadi dalam sejarah hidupnya, salah satu hadits menyebutkan bahwa Khadir dinamai Khadir karena dia pernah duduk  di tanah yang tandus, tiba- tiba dari bawahnya keluar tumbuh-tumbuhan yang hijau. (Hal.20).

Popularitas nabi Khidir, sejauh ini dikenal sebagai manusia yang “sakti”, sakti dalam pemahaman masyarakat awam, bahwa Nabi Khidir sering menunjukkan perilaku yang tidak bisa dinalar logika atau akal sehat manusia. Sehingga, setiap ucapan, perbuatan dan tindak tanduknya selalu membuat manusia lain terheran-heran. Namun demikian, semua itu tentu bukanlan sesuatu yang terjadi begitu saja. Apa yang dilakukannya, merupakan bagian dari kekuatan Tuhan yang disisipkan dalam perjalannya.

Ini yang hendak diuangkap dalam buku ini, jejak dan status spiritual Khidir tak lebih merupakan “wahyu” yang secara khusus diberikan kepada Nabi Khidir. Kendati belum ditemukan status spiritualnya, apakah merupakan Nabi, rasul atau lainnya. Namun demikian, konsitensinya menjalankan ajaran ajaran Allah, termasuk perjalanan hidunya dengan nabi Musa as, mengisyarahkan bahwa dia adalah nabi.

Ucapan itu menunjukkan bahwa semua perbuatan Khadir dilakukan berdasarkan “pesan” langsung dari Allah SWT, tanpa perantara orang lain. Dan pesan itu adalah wahyu bukan Ilham, karena Ilham tidak punya kekuatan hukum sepeti wahyu sehingga bisa dijadikan dasar untuk merusak bahtera yang membahayakan orang banyak, apalagi dijadikan dasar untuk membunuh anak yang belum berbuat dosa. Logikanya, Khadir telah menerima wahyu dari Allah. Dan setiap orang yang menerima wahyu adalah nabi, berarti Khadir adalah nabi. (Hal. 23).

Selain mengulas tentang silsilah dan asal muasal kehidupan Khidir, buku ini juga dilengkapi dengan kisah-kisah kehidupan Khidir, kisah-kisah tersebut mengungkap banyak keisttinewaannya dalam menjalani hidup. Seluruh rententan kisahnya, telah mencerminkan eksistensinya sebagai mansuia luar biasa. Sekaligus sebagai pembuktian bahwa dai adalah seorang nabi. Hampir dari seluruh isi buku ini berisi tentang kisah dan hikmah perjalanan Khidir yang samgat menginspirasi umat manusia.

Satu hal yang menjadi titik kelemahan buku ini adalah penggunaan kata dan diksi yang masih terkesan kaku, beberapa kisah perjalanan Khidir masih dikisahkan seperti bahasa kitab Klasik, sehingga pembaca kurang begitu tersugesti. Buku ini tak ubahnya terjemahan murni dari sebuah kitab klasik yang bahasanya masih berbau kitab.  Padahal, kisah Khidir dalam buku ini diolah dari generasi Nabi hingga abad moderen. 

Meski demikian, kehadiran buku ini tetap harus diapresiasi, karena buku ini dipastikan bisa membantu kita semua untuk mendalami kisah dan hikmah perjalan nabi Khidir. Keterbatasan literatur tentang kisah nabi Khidir, setidaknya bisa terjawab melalui hadirnya buku ini. 


Tulisan ini dimuat di Harian Duta masyarakat

1 komentar:

Unknown mengatakan...

http://www.rumahcantiksehatmuslimah.com/

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons