Selasa, 29 Maret 2016

Ragam Menu Unik Pemicu Selera Makan Anak

Judul : Menu Vaforit Anak
Penyusun : Tim Ide Masak
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 1. 2015
Tebal : 247 Halaman
ISBN : 978-602-03-2433-4
Peresensi : Ahmad Wiyono*

Salah satu problem klasik yang kerap dihadapi anak-anak kita adalah  persoalan selera makan yang sering mengalami naik turun, masalah ini biasanya dialami oleh anak-anak dalam rentang usia 3 hingga 6 tahun. Proses adaptasi dan pertumbuhan organ tubuh anak biasanya menjadi salah satu alasan terjadinya pasang surut nafsu makan tersebut.

Orangtua terutama ibu kadang harus melakukan berbagai macam cara dan upaya untuk bisa mnegatasi problem tersebut. Mulai dari tindakan praktis seperti “memaksa” dengan terus memberi makan pada mereka, hingga tindakan medis dengan cara memberikan vitamin penambah nafsu makan. Semua itu dilakukan hanya untuk normalisasi selera makan anak-anak tersebut.

Sebenarnya, ada cara efektif untuk memancing selera makan anak agar sesuai dengan standart asupan makanan mereka, yaitu, dengan menyajikan polarisasi jenis makanan atau minuman yang variatif, termasuk dengan model presentasi makanan yang serba unik. Hal itu sangat mungkin memancing selera makan mereka secara bertahap.

Buku Menu Vaforit Anak ini nampaknya bisa dijadikan referensi bagi para ibu rumah tangga yang mmiliki problem dengan selera makan anak. Di  dalamnya ada ratusan menu unik dengan sajian yang sangat menarik, sehingga dengan mudah diminati oleh anak-anak, hal ini mengingat anak sangat peka terhadap tampilan-tampilan yang menarik termasuk dalam hal makanan.

Buku yang disusun oleh Tim Ide Masak ini memuat sekitar 200 resep makanan unik yang sangat mugkin memancing selera makan mereka, selain unik, seluruh resep dalam buku tergolong praktis dan sehat, sehingga para ibu bisa menyajikannya setiap saat kepada sang buah hati. 

Seperti Nasi Tomat Ikan Goreng, menu ini tergolong sangat praktis, karena dalam proses pembuatannya hanya membutuhkan bahan sederhana, seperti beras, tomat dan ikan segar. Setelah itu dimasak dengan cara sederhana pula, namun disajikan dengan cara yang sangat unik. Keunikan tampilan inilah yang pada akhirnya mengikat selera anak-anak kita. 

Ratusan menu unik yang diurai dalam buku terbitan Gramedia ini betul-betul menjadi jawaban atas segala problem ibu-ibu dalam menghadapi pasang surutnya selera makan anak. Presentasi makanan, termasuk minuman dan makanan ringan yang dimuat dalam buku ini menampilkan pesan jenaka yang dengan mudah ditangkap oleh anak-anak. Dengan begitu, selera makan akan terdongkrak dengan sendirinya tanpa harus dipaksa.

Selain itu, tawaran menun unik yang disuguhkan buku ini juga sangat memperhatikan kebutuahn dan keseimbangan gizi anak-anak yang memanag dibutuhkan oleh tubuh mereka. sehingga sangat mungkin bermanfaat bagi tumbuh kembang mereka serta kesehatan dan kekebalan tubuh anak-anak itu sendiri.

Buku setebal 246 halaman ini berisi lebih dari 100 resep-resep sarapan pagi yang juga bisa untuk bekal sekolah sang buah hati, serta ada juga resep-resep hidangan selingan dan hidangan dessert yang disukai anak. Ujungnya, nafsu dan selera makan anak bisa maksimal dan  normal sesuai dengan standart makan mereka.

Tulisan ini dimuat di Harian Kabar Pantura, 29 Maret 2016

Sinergi Membendung Radikalisme

Judul : Deradikalisasi: Peran Masyarakat Sipil Indonesia Membendung Radikalisme
Penulis : Muhammad AS Hikam
Penerbit : Buku Kompas
Cetakan : I, Januari 2016
Tebal : 226 halaman
ISBN : 978-979-709-985-5
Peresensi : Ahmad Wiyono*

Tahun 2016 dibuka dengan sebuah peristiwa heruik yang cukup menyedot perhatian publik, yaitu tragedi pengemoman Sarinah oleh sekelompok orang yang belakangan disebut-sebut sebagai bagian dari kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Peristiwa 14 Januari 2016 tersebut kontan menjadi isu dunia karena hampir semua media internasional menurunkan peristiwa yang cukup menghebohkan tersebut.

Ingatan kita spontan dibawa pada deretan panjang seputar arogansi yang diakibatkan oleh radikalisme yang terjadi di bererapa Negara beberapa tahun terakhir, dimana harmoni kehidupan masyarakat sudah tercabik-cabik lantaran ulah dari sekelompok radikalis yang konon menyebut tindakan tersebut merupakan jihad yang harus dilakukan demi “imbalan surga” yang mereka gaung-gaungkan.

Istilah radikalisme pada mulanya berhubungan dengan pemikiran politik atau gerakan kiri. Namun demikian, dalam beberapa waktu terakhir, kata itu mengalami  pergeseran substnasi yang luar biasa, yang kemudian dihubung-hubungkan dengan dunia Islam, bahkan dianggap menjadi bagian dari pergerakan Islam itu sendiri. Gerakan ISIS, Gafatar, dan sederet gerakan “keislaman garis keras” lainnya disebut-sebut sebagai mata rantai membeloknya subtansi radikalisme itu sendiri.

Buku Deradikalisasi, Peran Masyarakat Sipil Indonesia Membendung Radikalisasi ini hadir dengan maksud mengajak peran aktif seluruh masyarakt untuk bersinergi melawan Radikalisme, mengingat masyarakat Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu objek subur penyebaran benih radikalisme itu sendiri. Makanya,  buku setebal 226 halaman ini diproyeksikan menjadi “senjata” ampuh untuk melawan radikalisasi.

Pada bahasan awal, buku ini mengurai tentang akar geneologis gerakan radikal mulai dari kancah global, hingga yang paling sempit dizona regional, Dengan cakupan uraian mulai dari pergulatan politik, ideologi dan sosial ekonomi. Semua itu yang menjadi akar terbentuknya gerakan radikanlisme dan berujung pada tindakan arogan dengan mengatsanamakan agama. Dan ISIS menjadi salah satu symbol akar pergulatan radikalisme tersebut, bermula dari gerakan Al-Qaeda di Irak yang dipelopori oleh Abu Musab Al-Zarqowi (Hal. 5)

Kekuatan Sipil untuk melawan radikalisme menjadi bagian penting dari pendekatan sosial dan budaya dalam menghadang laju radilakisasi itu sendiri, gerakan ini dipandang sangat efektif karena kekuatan sipil merupakan ujung tombak dalam laju stabiltas Negara Kesauan republik Indonesia (NKRI), speprti kata M. Alie Humaedi peneliti LIPI, Upaya penanggulangan radikalisme melalui pendekatan budaya sangat strategis untuk terus dikembangkan di Indonesia. Buku ini memberikan peta jalan bagi pendekatan budaya tersebut.

Sebgaiamana menjadi isu central belakangan ini, dimana Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu tujuan empuk gerakan radikal ISIS dan sejenisnya, maka penanaman nilai-nilai kebangsaan yang kokoh terhadap masyarakat sipil secara umum menjadi sesuatu yang urgen untuk terus digalakkan, sehingga masyarakat kita tidak mudah tergelincir dengan “godaan” termasuk ancaman radikalisme yang setiap saat bisa menghantui negara tercinta ini.

Dan buku ini pun hadir memberi konsep strategis dalam rangka menyusun intergrasi kebangsaan yang kokoh untuk melawan radikalisasi tersebut, disaat iklim demokrasi relatif bebas dan memberi ruang gerak begitu longgar bagi perkembangan ideoligi-ideologi, buku ini layak menjadi sumber rujukan untuk menutup celah pemikiran radikal di Idonesia. 

Maka, kunci deradikalisasi menurut AS Hikam sang penulis buku ini sangat sederhana, yaitu bermuara pada sinergi masyarakat Indonesia, utamanya sipil dan seluruh komponen bangsa, metode deradikalisasi bagi dia adalah proses  pembangunan budaya kebangsaan yang kokoh, penulis sangat optimis, bahwa radikalisme di Indonesia bisa ditiadakan jika seluruh komponen bangsa menyatukan tekad membangun nasionalisme, menyatukan NKRI. Dalam bahasa yang ngetren saat ini “Kami Tidak takut”. 

“Buku ini memuat analisis, rekomendasi kebijakan, dan strategi terkait dengan deradikalisasi yang mengedepankan peran masyarakat sipil Indonesia.” (Irjen Pol. Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. Kapolda Metro Jaya)


Tulisan ini dimuat di Harian Duta Masyarakat, 27 Maret 2016

Membuka Pintu Sukses Sejak Usia Muda

Judul : Sukses Menjadi Miliuner di Usian 30 tahun
Penulis : Frendy Susilo
Penerbit : Saufa
Cetkan : 1. Januari 2016
Tebal :192 Halaman
ISBN : 978-602391-054-0
Peresensi : Ahmad Wiyono*

Kesuksesan hidup pada dasarnya bisa diraih oleh siapa saja dan di mana saja, tak terkecuali bagi kaum muda yang masih berusia belia. Usia muda adalah masa di mana sebagian orang menyebutnya sebagai masa pencahaian jati diri.

Jika kita telisik lebih dalam, tidak seidkit kaum muda yang dalam usia segar tersebut sudah bisa menapaki tangga kesuksesan dalam hidupnya, bahkan tak sedikit pula yang berhasil menjadi milunner diusia mudanya itu, ini meggambarkan bahwa kesuksesan bisa datang kapan saja tanpa melihat batas usia.

Pertanyaannya sekarang, apa rahasia dibalik keberhasilan meraka, sehingga usia yang oleh sebagian orang masih dimanfaatkan untuk kegiatan “keremajaan” termasuk pergaulan di jalanan, justru malah dibalik dengan pembuktian mereka sebagai orang-orang sukses diusia muda dengan beragam usaha yang mereka geluti.

Menguak rahasia sukses menjadi kaya raya disusia muda, buku ini hadir mennerjemahkan pertanyaan besar sebagian orang tentang strategi mnjadi jutawan bahkan milyarder diusia dini. Selain itu, buku karya Frendy Susilo ini juga mengungkap cara kerja para miliarder muda dalam menapaki tangga-tangga kehidupan mereka sehingga bisa mencapai puncak kekayaan.

Satu yang seakan menjadi kunci awal dari sebuah kesuksesan yang diurai dalam buku ini, yaitu keteguhan kometmen seseorang untuk selalu berjalan maju kendati dihadapkan pada kondisi jalan yang terjal dan berliku. Ini yang diaksud dalam buku ini bahwa kesuksesan adalah sebuah proses. Sosok Top Ittipat menjadi potret miliarder muda yang berhasil menjadi manusia kaya raya diusinya yang baru genap 26 tahun.

Sepak terjang Top dalam dunia usahanya tentu bukan sesuatu yang datang “abra kadabra”, semua berawal dari sejuta proses yang dia lakukan dengan tekun dan penuh kehati-hatian. Bahkan, dengan situasi jatuh bangun yang dia hadapi sebelumnya. Namun itulah yang kemudian mengantarkannya menjadi miliarder muda yang sukses diusia yang relatif sangat muda. (Hal.9-12).

Top Ittipat hanya satu dari sekian banyak profil tokoh  sukses yang berhasil menjadi miliarder di usia muda, beberapa tokoh lainnya seperti Dustin Moskovitz, Mark Zuckerbeg dan beberapa tokoh lainnya juga diulas dalam buku berjudul Sukses menjadi Miliuner di Usia 30 tahun ini, semua itu membuka mata kita, bahwa sukses diusia muda bukan ssuatu yang mustahil.

Secara sistematis buku ini menjabarkan beberapa kunci sukses untuk Menjadi jutawan atau bakan miliarder di usia muda, kunci sukses itu antara lain adalah membudayakan hidup hemat, memiliki sifat fokus, menjadi pribadi yang betanggung jawab, membiasakan diri bangun pagi dan membangun relasi yang baik.

Dalam keseharian, keberasilan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk sangat ditentukan oleh perhatian dan fokus yang kuat (Hal. 81). Pada aspek ini konsistensi sesorang terhadap satu garapan kegiatan menjadi penentu keberhasilan, karena jika seseorang “melompat-lompat” dalam melakukan sesuatu, maka dia sulit untuk bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal.

Sementara itu, rahasia sukses lainnya yang diurai dalam buku terbita Saufa ini adalah urgensi membangun jaringan. Relasi dalam sebuah kegiatan usaha menjadi sesuatu yang mutlak adanya, karena dengan relasi, seorang pengusaha bisa mengembangakn usahanya dengan baik, kunci eksistensi sebuah usaha adalah relasi yang baik dan terus terbangun.

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu modal bisnis selain uang adalah networking atau relasi. Oleh karena itu, aabila seseorang ingin meraih sukses di dunia usaha, ia harus pandai dan banyak bergaul dengan orang lain. Agar bisnis yang ditekuni bisa dikenal di mana pun, maka pelakunya harus kenal dengan sebanyak mungkin orang (Hal. 146).
Menelisik jalan sukses para pengusaha muda menjadi uarain utama dalam uku ini. Catatan biografi dan kebiasaaan orang-orag sukses di usia muda rupanya juga menjadi catatan pentig dalam buku setebal 192 halaman ini. Jika diantara kita ada yang berminat untuka mengikuti jejak meraka, buku ini sangbat pas dijadikan bahan bacaan dan sumber inspirasi. Buku ini akan memberi pencerahan tentang cara meliuner dunia meraih kesuksesan besar.


Tulisan ini dimuat di Harian Jateng Pos, 27 Maret 2016

Rahasi Sukses Para Konglomerat Ternama

Judul : Resep Tajir 22 Konglemerat Indonesia
Penulis : Radis Bastian
Penerbit : Laksana
Cetakan :.1. Desember 2015
Tebal : 188 Halaman
ISBN : 978-602-391-025-0
Peresensi : Ahmad wiyono*

Radis Bastian berhasil merangkum puluhan profil Konglemarat yang ada di negeri ini, mereka merupakan sosok –sosok inspiratif yang diyakini Bastian memiliki rekam jejak positif serta perjuangan yang luar biasa. Sedikitnya ada 22 konglemarat yang telah ditulis oleh Radis Bastian dalam buku berjudul Resep Tajir 22 Konglemerat Indonesia ini.

Secara detil, buku ini mengurai seputar biografi, tips serta rahasia sukses para konglemerat yang notabeni telah memiliki perusahaan-perusahaan raksasa, baik yang ada di dalam negeri, atau pun yang ada di manca. Bahkan tak sedikit diantara mereka yang telah mengembangkan perusahaan-perusahaan tersebut, sehingga mereka bisa mengelola puluhan perusahaan dalam satu naungan atau group.

Rekam jejak dan biografi singkat para konglemerat Indonesia  yang diurai dalam buku ini, menjadi inspirasi khusus bagi pembaca, uatamanya yang hendak menata peluang usaha di beberapa linih. Sebab, uraian dalam buku ini tak hanya megisahkan kesuksesan mereka, namun juga seputar jalan terjal mereka dalam melakukan proses usaha itu sendiri.  Mulai dari nol, hingga puncak kesuksesan.

Salah satu tokoh konglemerat yang namanya sudah sangat tenar  adalah Ciputra. Pria kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah ini sudah memiliki banyak perusahaan yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara, bahkan hingga manca Negara. konglemerat yang meiliki nama asli Tjie Tijien Hwan ini rupanya memilki jiwa enterprenership sejak usia muda, dan terus ia kembangkan hingga betul-betul sukses menjadi pengusaha tajir.

Selain, konsen dengan dunia bisnis, Ciputra merupakan salah satu konglomerat yang memiliki keperdulian khsus terhadap dunia pendidikan, tak heran, jika dia juga mendirikan banyak sekolah sekaligus Universitas Ciputera yang akhir-akhir ini sudah dikkenal sebagai salah satu perguruan tinggi yang sukses mencetak pengusaha-pengusaha baru di negeri ini.

Ciputra buka berarti tidak pernah mengalami masa sulit, ssukses yang dia raih hari ini ternyata merupakan buah dari pahit getirnya perjuangan dan usahanya dalam berbisnis. Terbukti tidak hanya sekali dua kali dia mengalami jatuh bangun dalam menata dan mengembangkan usaha-usahanya. Namun berkali-kali, bahkan ratusan kali dia harus gagal dalam proses menata bisnis yang ia kelola. 

Namun demikian, bukan Ciputra namanya, jika dia harus menyerah pada satu kegagalan, bahkan setiap kegagalan yang dia alami, sellau dijadikan cambuk untuk memperbaiki dan menata usahanya dengan lebih cermat dan lebih baik. Sehingga, dia pun akhirnya bisa memetik buah manis dari serentetan perjuangan yang dia lakukan kala itu. Konglomerat akhirnya menjadi predikat yang disandangnya hingga kini.

Sebagai pengusaha sukses,Ciputra telah menbuktikan  bahwa dirinya betul-betul pengusaha sejati. Hal itu dapat dilihat dari keberhasilannya bangkit pada tahun 1998, di mana pada waktu itu banyak industeri (perusahaan) yang terpaksa guung tikar lantaran negeri dilanda krisis moneter. Pada tahaun 1998 tu, Ciputra sempat dianggap bangkrut oleh orang-orang. Bisa dibilang hasil jerih payah Ciputra selama puluhan tahun  itu hampir lenyap oleh hantaman krisis ekonomi yang melanda (Hal. 19).

Ciputra, hanya satu dari sekian bnayak konglomerat yang diulas dalam buku ini. 21 tokoh lainnya yang temaktub dalam buku setebal 188 ini juga meiliki profil dan rekam jejak yang hampir serupa dengannya. Bahkan tak sedikit dinatara mereka yang meiliki sepak terjang yang sangat  luar biasa. Menyimak kisah mereka, sama halnya belajar banyak tentang dunia usaha yang pernah mereka 



Tulisan ini dimuat di Harian Kabar Madura, 22 Maret 2016




Kreasi Belajar Tokoh-Tokoh Politik Dunia

Judul : Metode Belajar Para Tokoh Politik Ternama
Penulis : Kalingga Dwi Cahya
Penerbit : Palapa
Cetakan : 1. Desember 2015
Tebal : 276 Halaman
ISBN : 978-602-0806-45-7
Peresensi : Ahmad Wiyono

Ada anggapan bahwa belajar bisa dilakukan kapan dan di mana saja, tak dibatasi oleh ruang pembelajaran formal yang biasa diadakan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, hal itu cukup beralasan karena manusia bisa mendapatkan ilmu dan dan guru dari berbagai sumber termasuk dari pergerakan alam ini.

Demikian pula yang telah dilakukan oleh sejumlah tokoh politik di dunia, hampir semua politisi ternama di belahan dunia ini melakukan proses pembelajaran dengan cara otodidak, hal itu terkait dengan konsep staregis kebijakan yang akan dan telah dilakukannya, rata-rata mereka menimba pengetahuan dari pengalaman hidup manusia yang ditemuinya, lingkungan atau bahan literatur yang dibacanya.

Catatan perjalanan tokoh-tokoh politikus dunia yang berhasil menerapkan konsep kebiakan srategis dengan metode belajar yang beragam terangkum dalam buku berjudul Metode Belajar Para Tokoh Politik Ternama ini, di dalamnya mengulas tentang perjalanan para tokoh politik dunia yang berhasil menjadi pemimpin hebat dan berawal dari proses belajar yang multi sumber, dan tidak terpaku pada kegiatan akademik formal.

Terdapat 21 tokoh politik dunia yang berhasil dirangkum dalam buku terbitan Palapa ini, semuanya merupakan negarawan sejati yang punya visi kepemimpinan luar biasa, bekal keilmuan yang dimiliki mereka menjadikan pemimpin-pemimpin Negara tersebut mampu merubah dunia. Ternyata, hampir semua dari pemimpin hebat itu menimba ilmu dari segala sumber yang mereka dapat.

Soekarno misalnya, Presiden Republik Indonesia pertama ini ternyata pernah belajar pada seorang petani miskin bernama Marhaen, baginya, marhaen adalah potret manusia tangguh yang tak mau dijadikan budak oleh harta, sehingga, apa yang dia lakukan adalah apa yang dianggap tidak membelenggunya, kemerdekaan jiwanya adalah prinsip hidupnya yang tak bisa ditawar, kendati dia dalam kemiskinan yang menederanya.

Pelajaran berharga itulah yang kemudian dijadikan pijakaan pergerakan soekarno dalam memimpin NKRI ini, sehingga secara bertahap Marhaen dijadikan pola pergerakan Soekarno dalm memperhatikan kaum tertindas, termasuk yang paling penting adalah prinsip hidup marhaen dijadikan spirit oleh Soekarno untuk terus melawan penindasan yang dilakukan oleh penjajah, karena bagi Bung karno, Marhaen telah imewakil pneritaan rakyat Indonesia yang disebabkan oleh Kolonialisme.

Dalam perjalanannya, Marhaenisme terus didengungkan oleh Bung Karno di hampir semua kesempatan saat berpidato di hadapan para anggota PNI yang didirikan pada 1927. Tidak hanya itu, marhaenisme juga dicetuskan  Bung Karno dalam tulisan-tulisannya yang dipublikasikan di media massa saat itu, seperti Koran Pikiran Rakyat dan Suluh Indonesia Muda (Hal. 25-26).

Selain Soekarno, buku ini juga mengulas metodologi belajar para tokoh politik dunia lainnya, diantara mereka, masig-masing memeiliki cara dan gaya belajar yang relatif  tidak sama. Dan sumber belajaranya pun beragam, tidak hanya pada jalur akademik, namun juga dari sumer lainnya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Abraham Lincoln, Winston Churchill, Lee Kuan Yew, Fidel castro, Ayatullah Khomeini dan beberapa tokoh lainnya.

Buku ni juga dilengkapi profil singkat para tokoh politik dunia tersebut, kisah perjalanan hdup meraka cukup menjadi inspirasi bagi pembaca, setidaknya sebagai tambahan pengetahuan seputar bibliografi tokoh-tokoh hebat yang ada di berbagai belahan 



Tulisan ini dimuat di Harian kabar Madura, 15 Maret 2016

Minggu, 13 Maret 2016

Sang Pengungkap Kebenaran

Judul : Misteri Museum Wayang
Penulis : Dianmur Fajria
Penerbit : Dar Mizan
Cetakan : 1. Desember 2015
Tebal : 166 Halaman
ISBN : 978-602-242-862-6
Peresensi : Ahmad Wiyono

Tempat angker dan mistik kadang menjadi sesuatu yang menyeramkan bagi sebagian orang, sehingga tempat tersebut jarang bahkan tak pernah dikunjungi. Padahal, tak sedikit tempat yang diwacanakan angker ternyata menyimpan rahasia terselubung yang memang sengaja di sekenariokan oleh orang-orang tertentu.

Itu yang diuangkap oleh tiga bocah cilik dalam cerita Misteri Museum Wayang, ketiganya berhasil membongkar kebohongan isu tentang sebuah tempat yang dilarang dimasuki oleh siapapun dengan alasan angker dan ada penunggunya. Namun ternyata tempat itu dijadikan lokasi penyimpanan barang-barnag berharga di museum itu dengan tujuan diselundupkan.

Kisahnya bermula ketika Radit, Sheril dan Arby berkesempatan mengunjungi museum yang diketahuinya berdasarkan cerita sudah berusia ratusan tahun. Mereka masuk dan melihat-lihat koleksi museum dengan penuh seksama. Ketercengangan pertama yang mereka rasakan adalah ketia tak sengaja melihat tulisan berdirinya museum itu, yaitu tahun 1907, yang itu artinya sudah lebih dari satu abad.

Keharuan itu tiba-tiba sirna, saat mereka mulai merasakan hal-hal aneh di sekitarnya, semakin masuk nuansa mistik sudah mereka rasakan. Dan akhirnya, mereka menjumpai satu makhluk menyeramkan yang sepertinya sudah sengaja menunggu kedatangan mereka. Rasa tak percaya, takut dan was was, karena kejadiannya disiang hari. Namun demikian mereka memutuskan untuk kabur meninggalkan tempat itu.

Kemudian mereka menceritakan pada seorang kakek, tentang kejadian yang telah dialami mereka. Namun sang kakek membantah tentang kemungkinan adanya mahluk penunggu di tempat itu. Menurut sang kakek;  “kakek memang mendengar cerita tu, tapi selama menjadi penjaga museum, kakek belum pernah melihatnya. Jadi meurut kakek itu semua hnya metos yang sengaja dibesar-besarkan (Hal. 29).

Cerita sang kakek membuat tiga bocah ini semakin penasaran dengan isu keangkeran tempat itu, ketidak percayaan mereka semakin bangkit setelah mendapat penjelasan dari kakek tersebut, apalagi di benak mereka tidak mungkin siang hari ada mahluk penunggu apalagi mahluk halus.

Disuatu kesempatan mereka kembali bekunjung ke museum itu, kala itu suasana museum sangat ramai, pengunjung lumayan banyak. Momentum itu dimanfaatkan tiga bocah itu utnuk menelusuri lebih dalam keberadaan ruangan yang diangkerkan tersebut.

Mereka menyelinap masuk perlahan ke ruang itu, alhasil mereka sungguh terkejut bukan kepalang ketika menyaksikan sesuatu yang diluar dugaan mereka. Di rungan itu terdapat beberapa koleksi museum termasuk wayang yang telah dipacking rapi pada kitak kaca. itu artinya, benda-benda antik itu sudah siap unutuk diselundupkan. Lebih kagetnya lagi, diruangan itu ada terowongan yang mngarah keluar, sehingga penjahat yang hendak menyelundupkan barang-barang itu dengan mudah menjalankan aksinya.
Fakta itu kemudian mereka ceritakan kepada sang kakek, dan mereka mulai melakukan penyelidikan siapa pelaku penyelundupan tersebut. Hingga akhirnya, terungkap dengan nyata penyelundup barang-barang berharga itu, termasuk wayang Candiloka yang sudah dipacking dan siap diselundupkan.

Menurut penjelasan kakek Bima, Pak Jarwo memang sudah dicurigai terlibat penyelundupan artefak dan koleksi museum lainnya. Namun tidak ada bukti jelas yang mengarah padanya (Hal. 193).

Sejak saat itulah, terungkap kebenaran bahwa tepat yang selama ini diisukan angker hanyalah rekayasa dari kelompok Pak Jarwo sebagai komplotan penyelundup barang-barang antick di museum tersebut. Dan sejak saat itulah benda-benda antik di musuem itu mulai dirapikan kembali. Berkat keberanian tiga bocah cilik yang mengungkap kebenaran dan fakta.


Tulisan ini dimuat di Harian Tribun Timur, 13 Maret 2016

Kamis, 10 Maret 2016

Merajut Kebahagiaan Hidup Sepanjang Tahun

Judul : Happiness Every Day
Penulis : Safiya Hussain
Penerbit : Zaman Jakarta
Cetakan : 1. 2015
Tebal : 345 Halaman
ISBN : 978-602-1687-74-1
Peresensi : Ahmad Wiyono

Salah satu mimpi besar manusia hidup di dunia ini adalah bisa menggapai kebahagiaan, kebahagiaan yang lahir dari segala deminsi kehidupan, mulai dari hal yang sederhana hingga sesuatu yang bersifat urgen, seperti kebahagiaan dalam keluarga, hingga kebahagiaan dalam merajut  ukhuwah antar sesama manusia.

Semuah pepatah mengatakan, seseorang yang gagal membuat perencanaan, berarti dia telah merencanakan kegagalan, satu motto hidup yang tentu akan betul-betul dialami oleh setiap manusia yang secara sengaja atau pun tidak, telah gagal merencanakan sesuatu, termasuk di dalamanya adalah perencanaan hidup selama satu tahun.

Tak bisa dipungkiri bahwa seseorang yang hendak menggapai hakikat kebahagiaan hdup dalam menjalani selama setahun,  harus diawali drai proses perencanaan yang matang, time schedule selama setahun penuh tentu menjadi acuan penting seseorang bisa meraih makna kebhagiaan yang sebenarnya. Maka, bukan sesuatu yang baru lagi, ketika setiap manusia diharuskan memeiliki rencana masa depan yang baik, demi tercapainya kebahagiaan hidup.

Resep jitu untuk bisa menyusun rencana kebahagiaan setiap hari selama satu tahun diurai dalam buku karya Safiya Hussain berjudul Happiness Every Day ini. Buku ini menjadi resolusi dalam meggapai bahtera kebahagiaan hidup selama satu tahun penuh. Di dalamnya, berisi tentang tips dan solusi-solsui cerdas yang bisa dilakukan mulai dari hari pertma di tahun anyar, hingga di penguhujung tahun.

Salah satu uraian dalam buku ini adaah seputar trik mengambil langkah-langkah praktis untuk meraih kebahagiaan, langkah-langkah dimaksud merupakan strategi dasar dalam menyiasati segala seluk-beluk kehidupan di dunia. Sehingga segala urusan yang ada bisa dilakukan dengan baik, toh kendati terdapat masalah-masalah, dengan mudah diatasi dan dicarikan jalan keluarnya. Itulah salah satu kunci kebahgiaan yang bisa dirajut oleh manusia.

Selalu menjaga dan merawat diri baik secara rohani mau pun jasmani juga menjadi pintu masuk untuk bisa menggapai kebahagiaan hidup, salah satunya adalah dengan melakukan olahraga secara rutin. Kegiatan ini memang terkesan sepeleh, namun ingatlah, bahwa jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula. Maka, kesehatan menjadi salah satu penentu diraihnya kebahagiaan.

Berolahragala hari ini, paksa diri anda untuk bangun dan belari pagi atu bersenam. Sebuah penelitian ilmiah menyatkan bahwa olahraga adalah salah satu faktor terpenting yang bisa membuat kita bahagia. Beberapa zat kimia dalam tubuh –seperti endorfin- mengalami peningkatan secara drastis setelah aktifitas olehraga, dan memberi anda perasaan bahagia. Biasanya mereka yang rajin berolahraga akan lebih sehat, terlihat lebih ramping, berfikir lebih jernih dan bisa tidur lebih nyenyak (Hal. 21).

Selain olahraga, hal penting lainnya yang harus dilakukan untuk menggapai kebahagiaan hidup adalah olah jiwa, kegiatan ini merupakan sebuah proses interaksi antara seorang hamba dengan sang Kholik. Pola interaksinya dilakukan dengan beberapa praktek ubudiyah yang secara langsung bisa dilakukan manusia, mulai dari Shalat, dzikir dan serangkaian ibadah lainnya. Semuanya itu akan bermuara pada ketentraman jiwa manusia.

Spirit utama pelaksanaan kegiatan ubidiyah sendiri adalah teraihnya ridla sang Rabb, hal itu menjadi orientasi muthlak dalam setiap pergerakan ubudiyah umat manusia. Selebihnya hanya merupakan implikasi dari orientasi Ridla Allah tersebut. Sehingga, inilah yang nantinya akan bermuara pada terbentuknya ketentraman dan kebahagiaan jiwa dan raga manuia.

Berusahalah mengejar keridlaan Allah sepajang hari ini, sebagaimana yan dia katakan bahwa tidak akan ada yang bisa membuat kita lebih berbahagia dari pada ini. Jangan lewatkan waktu shalat, sempatkan mengucapkan kata-kata baik tentang Allah, berbuat baik kepada sesama, bersyukur atas karunia-Nya, terus mempercayainya dalam masa-masa sulit, dan menahan diri dari dosa, ini semua akan diridloi Allah (Hal. 61).

Merajut kebahagiaan hidup setiap hari selama satu tahun penuh tentu bukan sesuatu yang tidak mungkin, dan buku ini menjadi jawabannya. Buku setebal  345 halaman ini sangat kaya dengan resep dalam meraih kebahagiaan tersebut. Merawat pergerakan jasmani dan rohani tentulah menjadi kunci kebahagiaan itu sendiri. 

Tulisan ini dimuat di Harian Kabar Madura, 08 Maret 2016

Meneladani Akhlak Sang Teladan

Judul : Pesona Akhlak Nabi
Penulis : Ahmad Rofi’ Usmani
Penerbit : Mizania
Cetakan : 1. 2015
Tebal : 390 Halaman
ISBN : 978-602-1337-36-3
Peresensi : Ahmad Wiyono

Baru saja umat islam melewati satu bulan agung dalam kalender hijriyah, yaitu bulan Rabiul awal yang merupakan bulan kelahiran nabi Muhammad SAW, dalam momemtum tersebut banyak umat islam yang merayakannnya. Hal itu dilakukan semata-mata untuk mensyukuri kelhiran sang Rasul tersebut.

Salah satu misi diutusnya Nabi Muhammad ke muka bumi hingga menjadi Rasul terakhir sepanjang zaman adalah untuk menyempuirnakan Akhlak. Hal itu dikarenakan terjadinya dekadensi moral yang terjadi jauh sebelum beliau diutus ke muka bui ini, terutama  kondisi alam jahiliyah yang sangat luar biasa dalam melakukan tindakan amoral di masa itu.

Tentang bagaimana keagungan Akhlak Nabi dalam proses “penyempurnaan Akhlak Umat” bisa kita jajaki dalam buku karya Ahmad Rofi’ Usmani ini, buku berjudul Pesona Akhlak Nabi ini menjabarkan seputar keagungan akhlak beliau selama hidup dimuka bumi, termasuk ketika bergaul dengan orang-orang yang ada di sekitar beliau.

Keagungan akhlak Nabi yang diurai daam buku ini memang sungguh sangat mengagumkan, bagaimana sosok beliau yang sangat uar biasa dalam menjaga tatakrama sekaligus tingkah lahku kepada sesama umat. Itu semua menjadi cermin betapa pesona Akhlak beliau selalu terpancar dalam setiap pergerakannya dalam menjalakan tugas kenabian kepada umat manusia.

Yang sangat mecengangkan, ketika beliau tidak hanya memiliki tatakrama yamg tinggi kepada sesame manusia, namun juga kepada mahluk lain seperti hewan dan lainnya. Diceritakan dalam buku ini, suatau ketika beliau betjalan bersama sahabat dan menemukan seekor bangkai kambing, lantas beliau mengangkat dan menyampaikan kepada sahabat, Siapa gerangan yang berkenan membeli bangkai hewan tersebut.

Saat itu, tak ada sahabat yang sudi membelinya, karena semua paham hewan itu sudah menjadi bangkai, namun Rasulullah memiliki perspektif yang berbeda dai para sahabat, lantaran bagi beiau, bangkai kambing itu jauh lebi muliya di hadapan Allah dibanding dunia beserta isinya. Begitulah cara beliau beradab kepada sesama mahluk Allah, tak terkecuali hewan yang sudah menjadi bangkai sekalipun.

Muslim Adalah Saudara
Dalam peradaban moderen saat ini, kita kadang cenderung apatis terhadap manusia lain yang kebetulan stratiikasi sosialnya jauh di bawah kita, taruhah misalnya seorang pemulung atau penegmis, mereka kadang kita anggap jauh lebih hina dari kita yang secara ekonomi derajatnya lebih mapan dari mereka. Padahal, dalam pandangan Nabi, sikap semancam itu mecerminkan lunturnya nilai persaudaraan sesama islam.

Nabi berpendapat, bahwa mereka –seperti apa pun kondisi sosial ekonominya- sejatinya merupakan saudara, yang tidak harus didiskriminasi, namun justru harus diayomi. Maka tindakan semacam itu yang kelak menjadi bukti tingginya akhlak sesorang. Dan itulah yang telah dilakukan oleh nabi Mhammad SAW terhadap seluruh umat dari berbagai lapisan.

“Wahai Abu dzar”, ucap rasulullah SAW, masih dengan wajah memerahdan nada marah, “ternyata, dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah. Mereka sejatinya adalah saudara-saudaramu yang dijadikan Allah tunduk dibawah kekuasaanmu. Karena itu, berilah makan dengan sesuatu yang engkau makan. Berilah mereka pakaian sebagaimana yang engkau kenakan. Juga, janganlah engkau membebani mereka di luar kemampuan mereka, jika engkau memberi mereka beban dan tugas, bantulah mereka (Hal. 146-147).

Teguran Rasulullah kepada Abu Dzar tersebut merupakan bukti kemuliaan Akhlak nabi kepada umat manuia, sehinga ketika mengetahui ada seorang Budak yang dilecehkan oleh Abu Dzar, belau langsung memarahinya dan menyampaikan nasehat tersebut. Sekali lagi, itu semua merupakan bukti kemuliaan akhlak beliau terhadap sesama umat manusia, tanpa melihat stratifikasi sosialnya.

Buku ini secara utuh berisi tntang certa-cerita Rasulullah bersama sahabat, yang notabeni mengisahkan tentang pesona Akhlak Beliau. Dengan menggunakan bahasa yang sangan ringan dan renyah, kisah-kisah inspiratif dan penuh hikmah dalam buku ini sangat mudah dipahami sekaligus diteladani dalam keidupan sehari-hari.

Ketika subtasni ditusnya nabi adalah untuk menyempurnakan Akhlak, maka buku ini hadir sebagai rujukan untuk proses menerjemahan substansi risalah tersebut. Keagungan Akhlak Nabi yang diceritakan secara manis dalam buku terbitan Mizania ini sangat pas menjadi “sahabat” umat islam dalam menjalankan kehidupan di muka bumi ini.  Sehingga revitalisasi moral sebagai roh dari maulidur rasul bisa terwujud dalam kehidan umat islam hari ini, besok dan selamanya.


Tulisan ini dimuat di Harian Duta Masyarakat, edisi 6 Maret 2016







Salah Kaprah Orientasi Shalat Sunnah

Judul : Kesalahan-kesalahan dalam Tahajjud, Dhuha, dan hajat yang Membuatmu Sulit 
  kaya dan Tidak Bahagia 
Penulis : Sayyid M. Dzikri H.
Penerbit : Safira
Cetakan : 1. Desember 2015
Tebal : 200 Halaman
ISBN : 978-602-391-019-9
Peresensi : Ahmad Wiyono

Selain sebagai media untuk membuka pintu pahala dari Allah, Shalat juga bisa dijadikan sarana untuk terbukanya pintu rezeki, itu sebabnya banyak shalat sunnah yang dalam pelaksanaannya diorientasikan untuk mempermudah proses didapatkannya rezeki tersebut.

Diantara shalat-shalat sunnah yang diyakini menjadi salah satu penyebab terbukanya rezeki adaah shalat Tahajjud, Dhuha dan Shalat Hajat. Shalat-shalat tersebut diyakini oleh segenap umat islam bisa menjadi salah satu media dimudahkannya pintu rezeki, sehingga manusia dengan mudahnya meraup kekayaan dan kebahagiaan di dunia.

Namun demikian, kita kadang tidak menyadari, bahwa ada kalanya shalat sunnah yang kita laksanakan tidak pernah menghasilkan sesuatu seperti yang kita inginkan (membuka pintu rezeki), justru sebaliknya, shalat sunnah yang kita kerjakan malah menjadikan kita sulit kaya dan cenderung tidak bahagia.

Mengapa bisa  seperti itu?, penyebab dari semua itu bisa kita salami dalam catatan Sayyid M. Dzikri H di buku berjudul Kesalahan-kesalahan dalam Tahajjud, Dhuha, dan hajat yang Membuatmu Sulit kaya dan Tidak Bahagia ini, dalam buku ini diurai  bahwa diantara sekian banyak manusia yang melaksanakan shalat sunnah ternyata banyak yang mengalami disorientasi, sehingga hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kesalahan orientasi dimaksud adalah, lahirnya ketergantungan yang bersifat fanatic terhadap shalat itu sendiri, yaitu tidak menjadikan shalat sebagai bentuk ikhityar secara ketuhanan yang selebihnya harus diikuti dengan tindakan yang bersifat haqqul adami, berupa usaha-usaha kongkrit dalam kehidupan. Penulis menegaskan, bahwa prinsip semacam itu justru berakibat fatal kepada pelakunya, mereka akan sulit mendapat kekayaan.

Dalam pelaksanaan shalat dhuha misalnya, semua orang sudah memahami bahwa Shalat dhuha meruapakan “Shalat ekonomi” yang mulai dari proses pelaksanaan shalat hingga pembacaan do’anya semua meminta rezeki kepada yang maha kuasa, akan tetapi, bukan lantas manusia bisa memetik rezeki yang melimpah tanpa dibarengi dengan ikhtiyar lainnya dalam kehdupan ini.

Persepsi yang keliru menurut buku ini adalah tentang lahirnya sifat dan sikap ketregantungan secara utuh pada uaya ritual shalat. Maka, sudah seharusnya manusia melakukan reorientasi terhadap shalat yang dilakukan tersebut, shalat Sunnah Dhuha adalah media untuk mempermudah terbukanya rezeki, namun rezeki akan ditemukan ketika manusia sudah berusaha dan mengerjakan sesuatu yang bisa menghasilkan.

Bagi orang yang ingin kaya, shalat Dhuha yang dilakukannya dianggap sebagai satu-satunya cara untuk memperoleh kekayaan , sehingga ia lupa untuk berusaha atau tidak melakukan usaha apa pun. Sedangkan bagi orang yang melaksanakan shalat dhuha karena ingin mendekatkan rezeki, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjemput rezeki tersebut (Hal. 76).

Selain mengurai tentang disoreintasi dan salah kaprah tujuan pelaksanaan shalat sunnah, buku ini juga menjabarkan beberapa hal yang menjadi penyebab tertolaknya usaha ritual shalat sunnah itu sendiri. Sehingga hal itu bisa berdampak buruk terhaap umat mereka yang telah melaksanakannya. Seperti dalam hal tata cara sekaligus etika pelaksanaannya.

Buku ini menjadi “kitab” modern bagi kita semua, yang manfaatgnya sungguh sanat luar biasa, bagi kita yang terbiasa melakukan shalat sunnah (Dhuha, tahajjud dan hajat) tak ada salahnya untuk kembali mengevaluasi pelaksanaan shalat kita selama ini. Buku ini layak dijadikan rujukan unuk evalusai tersebut. Agar kita tidak salah orientasi, tidak salah niat dan tidak salah praktik.



Tulisan ini dimuat di Harian Kabar Madura, 02 Maret 2016

Catatan Mahabbah sang Sulthan al-Auliya


Judul : Surat-surat Cinta Kekasih Allah
Penulis : Abdul Qadir al-Jailani
Penerjemah: Dedi Slamet Riyadi
Penerbit : Zaman
Cetakan : 1. 2015
Tebal : 148 Halaman
ISBN : 978-602-1687-83-3
Peresensi   : Ahmad Wiyono

Syekh Abdul Qadir al-Jailani dikenal sebagai sosok wali yang memilki banyak  kelebihan terutama dalam konteks sufisme. Ketokohannya dalam bidang sufi sudah tak diragukan lagi dikalangan masyarakat muslim, sehingga tak ayal beliau menjadi hamba Allah yang begitu dekat dengan sang kholik. 

Kedekatan beliau kepada Allah menjadikannya hamba yang alim, taat serta zuhud yang luar biasa. Itulah sebabnya, hingga kini beliau selalu disebut sebagai Rajanya para wali. Serentetan makna kecintaan beliau kepada Tuhannya dibuktikan dalam bentuk penghambaan yang total kepada-Nya, selain itu juga beliau wujudkan  dengan lahirnya beragam ilmu  Allah untuk ditransformasikan kepada umat manusia, agar bisa dekat dengan Tuhan.

Buku berjudul  Surat-surat Cinta kekasih Allah ini pada dasaranya merupakan potret kecintaan sang Wali Quthb al-Ghawis kepada sang Pencipta, catatan cintanya tersebut terdokumentasikan dalam ceoretan-coretan surat cinta. Tentu dalam hal ini adalah cinta seorang hamba kepada penciptanya. Sehingga kecintaan Syehkh Abdul Qadir merupakan mahabbah yang menjadi pengikat hubungannya dengan Allah SWT.

Catatan mahabbah Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam buku ini sejatinya hadir sebagai wejangan suci untuk menuntun manusia ke jalan yang diridloi Allah,  semua surat cinta beliau berisikan tuntunan tentang bagaimana manusia bisa menjalani hdup secara benar, sehingga bisa merajut substansi hidup di dunia sebagai bekal untuk hidup di alam keabadian. Ini  sebenernya kata kunci mahabbah syekh Abdul Qadir yang direkam dalam buku terbitan Zaman ini.

Terdapat sekitar lima belas catatan mahabbah Syekh Abdul Qadir dalam buku ini, kesemuanya memuat tentang tema totalitas penghambaanya kepada sang maha Agung,  seperti pada surat pertma yang berjudul “Maqam pertama dan maqam terakhir; ketertarikan kepada al-Haq”, hal ini dimaksudkan bahwa manusia ketika sudah mengatakan cinta kepada Allah, maka dia harus betul-betul total menjadi hamba-Nya.  Sehingga dalam bahasa beliau ketika seseorang sudah mengaku cinta kepada sang pencipta, maka tak ada pintu  untuk yang lain.

Sebuah pendekatan sufistik yang dahsyat dan sangat luar biasa yang dicontohkan beliau dalam surat pertamanya, bahkan tak tanggung-tanggung, titel manusia celaka beliau sandangkan kepada mansuia yang tidak total dalam mencitai Allah, dalam artian masih membuka hati kepada cinta selain Allah. Disinilah substansi mahabbah seorang Abdul  Qadir yang betul-betul tidak sederhana.

Surat lainnya adalah tentang kesempurnaan  pengetahuan spiritual dan kesempurnaan Agama, dalam catatan ini beliau hendak mengingatkan umat manusia, bahwa kunci dalam beragama adalah spiritualitas, karena hal itu nerupakan proses interaksi languang seorang hamba dengan Tuhannya. Makanya, kesempurnaan beragama menjadi pintu masuk kesempurnaan seorang hamba dalam menjalankan tugas kehlolifahan.

Selain dilengkapi dengan ayat-ayat al-Qur’an dalam setiap surat-suratnya, Lima belas catatan mahabbah Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam buku ini juga hadir dengan bahasa yang sangat mudah dipahami, bahkan yang mengagumkan adalah penggunaan diksi yang sangat baik menjadikan surat-suratnya semakin menarik untuk terus disimak. Alhasil, subtasni surat-surat beliau yang berisi rahasia-rahasi ilahi yang menakjubkan serta nasehat berharga kepada kaum mukmin dengan mudah tersampaikan kepada pembaca.

Surat-surat cinta kekasih Allah ini dismpaikan dalam ungkapan-ungkapan yang menyentu nurani, sederet catatan-catatan beliau ini menggambaran pngalaman spiritual yang diraih melalui perjuanganmelawan nafsu dan keteguhan menjalankan ketaatan kepada Allah. Dengan tujuan akhir, lahirnya manusia ulul albab yang total mengabdi kepada sang maha pencipta, demi 


Tulisan ini dimuat di Harian Kabar Madura, 24 Pebruari 2016









 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons