Minggu, 17 Januari 2016

Urgensi Pendidikan Berbasis Kemanusiaan

Judul : Sekolahnya Manusia
Penulis : Munif Chatib
Penerbit : Kaifa Learning
Cetakan : Mei. 2015
Tebal : 175 Halaman
ISBN : 978-602-7870-93-2
Peresensi : Ahmad Wiyono

Banking Education adalah salah satu typologi pendidikan klasik yang lumrah terjadi di berbagai pembelajaran formal, dimana guru sebagai salah satu pelaksana sistem di sekolah kerap menjadikan peserta didik sebagai objek. Akibatnya, tak jarang peserta didik harus kehilangan kemerdekaan berfikir lantaran harus menuruti subsistem yang telah ditetapkan oleh sang guru tersebut.
Paradigma ini yang rupanya ditentang oleh Munif Chatib dalam karyanya berjudul Sekolahnya Manusia ini. Munif Chatif mencoba mengevalusi ulang sisten pembelajaran yang telah berlangung selama bertahun-tahun di sekolah. Dalam perspektif Munif, setiap manusia membutuhkan sekolahnya manusia, tidak membutuhkan sekolahnya Robot. Itu yang dimaksud bahwa setiap peserta didik berhak untuk mendapat pendidikan yang manusiawi.

Beberapa fakta yang diugkap dalam buku ini diantaranya adalah perihal kebingungan peserta didik dalam menerima pelajaran dan tidak mampu mencerna materi yang diberikan. Dalam kasus ini, banyak guru bahkan sekolah secara kelembagaan yang justru menuduh anak didik tersebut bermasalah. Padahal, hal tersebut hanya merupakan masalah ketidak sesuaian gaya mengajar guru dan gaya belajar murid. Sehingga, dalam pandangan Munif, setiap peljaran akan terasa mudah dan menyenangkan, apabila lahir kesesuaian antara gaya mengajar guru dan gaya belajar murid itu sendiri.

Karya Munif Chotib ini memang sangat revolusionir, mengajak semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk bisa mengurai benang kusut persoalan pendidikan yang terjadi selama ini di Inodonesia. Permasalahan kesulitan pelaksanaan proses pembelajaran yang kerap terjadi selama ini, juga menjadi salah satu fokus bahasan dalam buku ini. Bagi Munif, keberhasilan pendidikan formal di sekolah tak cukup hanya dituntaskan  selama jam pelajaran, namun juga harus ditopang oleh beberapa elemen termasuk keluarga para peserta didik.

Tentu, dalam menemukan kecerdasannya, seorang anak harus dibantu oleh lingkungannya, baik itu orang tua, guru, sekolah, maupun sisten pendidikan yang diimplementasikan dalam suatu negara. Betapa banyak contoh tokoh-tokoh yang cerdas, terkenal, dan bermanfaat bagi masyarakatnya ternyata banyak memiliki kelemahan (Hal. 70).

Sementara itu, untuk menyukseskan proses pemnelajaran, guru diharuskan memiliki polarisasi pembelajaran yang inovatif, mengingat guru sebagai penentu utama keberhasilan tersebut. Sebagai orang yang terlibat langsung dalam proses pendidikan, guru menjadi penentu keberhasilan sang peserta didik. Ini yang dimaksud Munif sebagai langkah mendeteksi gaya mengajar dan gaya belajar.

Pada dasranya, sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan pada kualitas input siswanya. Kualitas proses pembelajaran bergantung pada kualitas para guru yang bekerja di sekolah tersebut. Apabila kualitas guru di sekolah tersebut baik, mereka akan berperan sebagai “agen pengubah”  siswanya (Hal. 85).

Lingkungan belajar yang nyaman juga menjadi salah satu penentu keberhasilan peserta didik, dan salah satu indikasi kenyamanan lingkungan tersebut adalah terletak pada cara guru dan sistem sekolah yang diterapkan kepada peserta didik. Kreatifitas guru dalam menbina peserta didik sangat dibutuhkan untuk lahirnya lingkungan pembelajaran yang kondusif.

Strategi pembelajaran Multiple Intelligences merupakan salah satu tawaran inovatif Munif Chatif dalam buku setebal 175 halaman ini. Munif berpendangan bahwa model tersebut menawarkan suasana baru dalam sistem pembelajaran di sekolah. Di mana, peserta didik tak lagi menjadi objek yang hanya terus menrima pelajaran, namun demikian, mereka juga berhak menjadi subjek yang memilki kemandirian berpendapat untuk menopang keberhasilan pembelajaran.

Buku ini hadir sebagai fajar baru bagi pendidikan kita, harapan akan terselenggaranya sistem pendidikan yang berbasis kemanusiaan rupanya sudah terekam dalam karya Munif Chatib ini. Baginya, Sekolah manusia adalah sekolah yang berbasis Multiple Intelligences, yaitu sekolah yang mengharagi berbagai jenis kecerdasan 

Tulisan ini dimuat di Haria Jawa Pos Radar Madura

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons