Rabu, 06 Januari 2016

Menggapai Sukses yang Tak Biasa

Judul : Kedahsyatan Berfikir Positif, Fokus  dan Bertindak Progresif. 
Penulis : John Afifi
Penerbit : Flashbokks
Cetakan : 1. 2015
Tebal : 156 Halaman
ISBN : 978-602-255-829-3
Peresensi : Ahmad Wiyono


Selalu ada waktu yg tepat untuk segala sesuatu. Kadang kamu harus menunggunya, kadang kamu harus membuatnya datang (Blog Remaja Indonesia).

Meraih sukses sudah pasti menjadi impian setiap orang, apa pun jenis profesi yang dilakoni.  Kendati interpretasi sukses bagi setiap orang beragam, namun setidaknya indikator utamanya adalah ketika seseorang sudah mencapai ssuatu yang dinginkan, maka orang tersebut sudah masuk kriteria sukses.

Ketika sukses menjadi mimpi, maka sudah  barang tentu setiap orang yang bermimpi harus melakukan banyak hal untuk mewujudkan mimpi tersebut, karena disadari atau tidak sukses bukanlah sesuatu yang langsung diberikan begitu saja tanpa ada perjuangan sebelumnya. Mustahil seorang mausia dikatakan sukses jika sebelumnya tak ada proses yang dilaluinya.

Diantara sekian banyak ikhtiyar yang harus dilakukan manusia untuk menggapai setiap impian-impiannya, salah satunya adalah dengan membangun motivasi yang kuat pada setiap proses yang diakukan oleh manusia itu sendiri. Motivasi inilah yang nantinya akan berimplikasi pada tindakan nyata dari setiap proses tersebut. Seperti bekerja Fokus dan juga munculnya inovasi kerja.

Adalah John Afifi yang berhasil meramu tumpukan motivasi dalam hidup utamanya dalam beraktifitas sehingga bisa meraih kesuksesan yang luar biasa. Ramuan itu tersaji dalam buknya yang berjudul Kedahsyatan Berfikir Positif, Fokus  dan Bertindak Progresif. 

Setidaknya ada tiga gagasan besar yang dutuangkan dalam buku ini, ketiganya merupakan model ikhtiyarisasi yang bisa dilakukan umat manusia untuk menggapai cita-citanya, diantaranya adalah Revolusi Otak; hidup dahsyat dan Cemerlang dengan berfikir Positif. Kemudian Revolusi Mental; Hidup Dahsyat dan Cemerlang dengan Fokus, serta Revolusi Diri; Hidup Dahsyat dan Cemerlang dengan indak BerProgresif.

Berfikir Positif, Fokus dan Bertindak Progresif, tiga hal ini yang menjadi point ide dalam buku ini, yang kalau tiga point ini bisa dilakukan maka akan menghasilkan sesuatu yang tak biasa. Baiklah, mari kita mulai dari gagasan Berfikir Positif. Berfikir positif adalah cara pandang yang baik seseorang terhadap sesuatu yang terjadi pada dirinya termasuk pada orang lain. Sehingga seseorang yang berfikir positif selalu melihat sesuatu secara dingin dan penuh kesadaran dari segala sesuatu yang didapatinya tersebut, baik dalam kondisi senang atau sebaliknya.

Pada dasarnya, berfikir positif merupakan hukum alam yang mampu membantu anda mengubah hidup di masa kini dan masa depan. Tahukah anda bahwa cara kerja hukum berfikir positif sangat berhubungan dengan persepsi anda dalam menanggapi sebuah hal. Antara persepsi anda dan hukum berfikir positif ibarat buhul (ikatan) yang sudah terikat kuat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. (Hal. 25).

Dengan berfikir positif, kita tak akan pernah menyalahkan siapapun termasuk mencari kambing hitam. Karena kita akan menikmati hasil saat kita berhasil, dan kita akan bersabar saat kita gagal. Disinlah fungsi utama berfikir positif, sehingga waktu selalu termanfaatkan dengan baik, dikala susah atau sebaliknya.

Terkait Revolusi mental, buku ini mengulas pada aspek pentingnya sikap fokus. Fokus pada sesuatu yang sedang kita garap atau kita kerjakan. Dari sikap inilah manusia diajak untuk mampu menanamkan keyakinan bahwa dirinya akan sampai pada tujuan yang telah diinginkannya. Maka dengan Fokus orang bisa yakin, dan dengan keyakinan orang akan bisa Fokus.

Sementara itu, implmentasi dari Revolusi diri adalah dengan bertindak progresif. Kita tahu bahwa waktu terus berrjalan dengan cepatnya, kompetisi begitu kuat berderap di sekitar kita, maka hanya orang-orang yang bisa bekerja secara cepat dan progresiflah yang kelak akan mamapu menjadi yang terdepan.

Bertindak Progersif dalam buku ini setidaknya diwujudkan dalam berepa hal, seperti Mulai Mngefektifkan waktu, mulai memperbanyak relasi, mulai mengoptimalkan kretaifitas, mulai memaksimalkan penghasilan, Setia, serius, Meantaskan diri. (Hal. 127-147).

Satu hal lagi yang tak terlupakan dalam buku ini, adalah pentingnya menanam budaya memberi. Yah, memberi pada orang lain. Kita yang saat ini sedang memiliki kelebihan, sudah sewajarnya berbagi pada yang sedang membutuhkan. Konsep ini selaras dengan konsep Islam, bahwa apabila kita memberi pada orang lain, maka kita akan mendapat balasan yang lebih banyak. Teori ini tentu juga harus mulai diterapkan dalam dunia kerja kita sebagai salah satu tindakan progresif.

Untuk memaksimalkan penghasilan, anda juga harus banyak memberi, terutama kepada orang yang membutuhkan. Ingat rumus alam mengatakan; “ada musim tanam, ada musim tunai”. Jika banyak memberi maka anda juga akan banyak menerima. Penghasilan merupakan bagian dari rezeki anda. Jika mau banyak memberi maka anda pasti akan banyak menerima rezeki atau penghasilan. (Hal. 138).

Ahmad wiyono; Dosen dan Penulis Lepas Tinggal di Pamekasan Madura.



Tulisan ini dimuat di Harian duta Masyarakat edisi Juni 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons