Rabu, 06 Januari 2016

Mengais Berkah dari Serakan Sampah

Judul : Menyehatkan Indonesia dengan Sampah
Penulis : Fachmi Gasofa
Penerbit : Metagraf (Tiga Serangkai)
Cetakan : 1. 2014
Tebal : 200 Halaman
ISBN : 978-602-9212-99-0
Peresensi : Ahmad Wiyono


Siapa yang tidak kenal sampah, semua orang di dunia sudah pasti menjadi bagian dari “produsen sampah”, setiap hari sampah selalu berserakan di mana-mana. Dan manusialah yang melahirkan serakan sampah tersebut. Tak pandang diperkotaan atau diperdesaan, sampah selalu menjadi pemandangan tak sedap, terutama yang terbuang tanpa aturan.

Dalam kaca mata awam sampah merupakan benda menjijikkan yang nasibnya hanya untuk dibuang atau ditabur di jalanan. Tak heran jika setiap pagi kita sering melihat pemandangan tumpukan sampah di pinggirpinggir jalan. Namun dmikian, selama pembungan sampah itu tepat pada tempatnya, tidak akan mejadi masalah, yang harus kita persoalkan adalah sampah ya dibuang seenekanya yang bisa berdampak buruk terhadap lingkungannya.

Disaat sampah menjadi problem serius di negeri ini, lahirlah beberapa gagasan cemerlang dari beberapa anak bangsa untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya memposisikan sampah pada tempatnya,  sehingga sampah tidak hanya untuk dibuang, namun juga untuk dimanfaatkan, gagasan itu berwujud menjadi gerakan Bank Sampah misalnya, atau gerakan daur ulang sampah yang semakin ramai digalakkan. 

Satu dari sekian banyak anak bangsa yang berhasil menelorkan ide memanfaatan sampah aalah Gamal Albinsaid, sosok muda yang berhasil menggagas terbentuknya klinik Asuransi sampah sehingga membantu terhadap kepentingan masyarakat khususnya dibidang kesehatan. CEO Indonesai Medika ini akhirnya sukses mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari klinik sampah tersebut.

Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, ditambah kian tingginya biaya kesehatan yang harus ditanggung masyaakat, menjadi alasan khusus bagi Gamal dalam terbentuknya klinik sampah tersebut, dia akhirnya berkometmen untuk bisa mengajak warga dan melibatkan dalam gerakan luhur tersebut. Dia manfaatkan SDM yang ada di masyarakat untuk kemudian bisa dikembalikan pada masyarakat.

Hakikat tertinggi program kesehatan adalah bagaimana kita mengambil sumber daya masyarakat  untuk melakukan upaya promutif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Apa pun yang dilakukan oleh pmerintah maupun pihak swasta  tidak akan memiliki penagruh besar tanpa diikuti kesadaran masyarakat secara mandiri untuk meningkatkan kesadaran kesehatannya (Hal. 87-88).

Melalui kegiatan klinik asuransi sampah tersebut, masyarakat tidak hanya diajak untuk memafaatkan sampah, tetapi juga diajak untuk merawat kesehatannya. Secara perlahan kesadaran masyarakat pun tumbuh seiring berjalannya waktu, tak kurang dari 700 anggota yang aktif mlelakukan kegiatan asuaransi tersebut melalui lima klinik yang telah terbangun. Yah, sampah membawa berkah.

Jadi, kalau ikut klinik  asuransi sampah, tiap bulan anggota harus rutin menyetorkan sampah senilai Rp. 10.000. bayangkan, semua anggota mengumpulkan sampah, tetapi kan tidak semua dari mereka sakit. Yang sakit hanya 15%. Paling penting masyarakat bisa berfikir sederhana “saya tidak bayar, hanya menyerhkan sampah ketika sakit”. Padahal, aslinya mereka membayar dengan sampah mereka. Itu rekayasa sosialnya, mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk biaya kesehatan. Intinya, mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga melalui sistem asuransi (Hal.88-89).

Catatan pengalaman Gamal dalam membentuk klinik asuransi sampah ini memang sangat menginspirasi kita semua, gagasan spektakuler yang terekam dalam buku Menyehatkan Indonesia dengn Sampah Ini memang patut diapresiasi, bahkan harus kita coba di daerah kita masing-masing. Bagaimana tidak, sampah yang selama ini diklaim menjadi benda yang menjijikkan, trenyata sangat bermanfaat bagi keberlansgungan sumbrra daya masyarakat khususnya dalam menjaga kesehatan mereka.

Ada tiga harapan besar dari seorang Gamal Albinsaid terkait terbentuknya Klinik asuransi sampah tersebut, harapan itu yang terus menjadi penyemangat bagi eksistensi klinik Asuransi sampah tersebut. Setidaknya, dia telah menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan problematika sampah diperkotaan.
Dengan berjalannya program ini kita bisa mendapatkan banyak manfaat. Pertama, kami menemukan solusi untuk mengatasi persolan sampah perkotaan  dengan mengumpulkan sampah-sampah keluarga berkompensasikan biaya kesehatan. Kedua, secara tidak langsung Klinik Asuransi Sampah telah mendidik masyarakat perkotaan  untuk menjadikan sampah tetap bermanfaat bagi kesehatan (Hal. 97).
Tidak hanya itu, gerakan itu diharapkan bisa beresonansi dan mengisnpirasi para kaum muda untuk juga bsia terlibat dalam gerakan masyarakat secara langgung, sehinga nantinya bisa membantu masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan melalui gerakan serupa tersebut.

Sampah bernilai kesehatan, itulah yang telah berhasil dijalankan Gamal, kita bisa membayangkan, keuntungan ganda yang diperoleh dari gerkan tersebut, solusi tehadap penyalahgunaan sampah, termasuk investasi kesehatan masyarakat dengan cara yang sangat murah dan mudah. Buku karya Fachmi Gasofa ini sungguh menarik dan sangat 


Tulisan ini dimuat di Harian Suara madura

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons