Senin, 01 Agustus 2016

Kisah Inspiratif Ketokohan Khalifah Umar

Judul        : 150 Kisah Umar ibn Al-Khatthab
Penulis        : Ahmad Abdul Al-Thanthawi
Penerbit    : Mizania
Cetakan    : 1. 2016
Tebal        : 144 Halaman
ISBN        : 978-602-418-013-3
Bulan Ramadlan adalah salah satu bulan yang sangat diagungkan oleh segenap mahluk di alam raya ini, konon bulan ke-sembilan dalam hitungan kelnder  hijriyah ini tak hanya dimuliyakan oleh umat manusia, namun juga oleh seluruh mahluk di jagad ini.

Pelajaran beharga yang bisa kita petik dari bulan agung ini adalah syiar ke islaman yang nyaris menggemma di seluruh penjuru bumi. Manusia selalu mengiringi bulan penuh berkah ini dengan rangkaian kegiatan ubudiyah, baik yang bersifat ritual, termasuk yang bersifat sosial.

Salah satu model syiar keislaman yang kerap kita temukan selama bulan suci adalah kegiatan taushiyah ringan yang disampiakan di berbagai media dan tempat, seperti kuliah tujuhmenit (kultum), hikmah ramadan, termasuk kisah-kisah inspiratif perjalan tokoh-tokoh islam dari masa ke masa. Seperti kisah nabi, sahabat, termasuk khalifah.

Buku berjudul 15o kisah Umar ibn Al-Khaththab ini tampil mengurai sisi perjalanan seorang khalifah Umar dari berbagai deminsi kehidupannya, mulai dari masa mudanya, hingga masa-masa kepemimpinnaya sebagai khalfah. Semua diramu dengan menggunakan bahasa yang sangat dasar sehingga mudah dipahami.

Ratusan kisah kholifah Umar yang diulas dalam buku terbitan Mizania ini tentu sngat cocok untuk dijadikan refernsi mutiara hikmah selama bulan suci ini, selain mengupas sisi perjalan spiritualnya di bulan suci, ada bnyak kisah hikmah lainya yang sangat isnpiratif dan layak dijadikan rujukan keilmuan oleh masyarakat muslim saat ini.

Seperti kisah ketegasan umar kepada keluarganya, tentang aturan yang dibuat dan diberlakukan untuk umatnya, ternasuk unuk keluarganya. Kisah ini tentu sangat menarik, ditengah maraknya praktik kolusi di negeri ini yang nyaris mencabik martabat hukum itu sendiri. Namun Umar memiliki ketentuan lain dalam konteks hukum kala itu, di mana jika ada keluarganya yang berani melanngar aturan yang telah dibuat, maka hukumannya berlipat ganda dari hukuman yang berlaku untuk ummatnya.

Demi Allah, tidak ada seorang pun diantara kalian yang dibawa kepadaku karena telah melanggar larangan yang aku buat, melainkan aku akan melipatgandakan hukuman untuknya karena kedekatan hubungannya dengnaku. Maka, siapa di antara kalian ingin melanggar, silahkan. Dan barang siapa tidak akan mlanggar  pun silahkan (Hal. 79).

Umar adalah sosok tokoh muslim yang kita kenal sangat tegas dalam menjalankan amanah Allah, dia tidak segan-segan dalam menjalankan aturan, tanpa melihat siapa yang dia hadapi. Keluarganya pun diancam akan dihukum sekeras-kerasnya bila mana dketahui melanngar aturan yang telah dia buat. Karena baginya aturan berlaku untuk semua. Tidak ada kolusi dan nepotisme.

Sosok ketokohan Kalifah Umar ini layak untuk kita angkat kembali, khsusunya di momentum bulan suci ini. Terutama dalam konteks ketegasannya dalam mejalankan aturan tanpa pandang bulu. Buku ini sangat pas untuk dijadikan rujukan syiar selama bulan suci ini. Khsusunya ketika acara-acara tausiyah, di masjid, mushlla dan lain sebaginya.

Buku setebal 172 halaman ini secara detil membedah berbagai sisi sang kholifah. Kisah-kishanya dpat menggugah ingatan serta pengetahuan kita tentang sejarah kepemimpinan pada masa silam, sehingga dapat menjadi cerminan pada keiudpan saat ini. Kisah Umar dalam buku ini layak menjadi isnpirasi Ramadlan tahun ini. Selamat membaca.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons