Senin, 01 Agustus 2016

Konsep Menjadi Manusia Berpengaruh

Judul        : Cerdas Memengaruhi Orang Lain
Penulis        : Budi Susilo
Penerbit    : Diva Press
Cetakan    : 1. Juni 2016
Tebal        : 176 Halaman
ISBN        : 978-602-391-177-6
Keterampilan berkomunikasi ternyata juga menjadi bagian penting dalam merajut kesuksesan, terutama sukses dalam mempengaruhi orang lain. Penguasaan terhadap ragam model komunikasi tersebut menjadi kata kunci dari setiap upaya untuk “menguasai” pergerakan orang lain. 

Pada dasarnya, komunikasi mengandung unsur pembacaan, baik komunikasi verbal maupun  non verbal. pada sisi inilah, manusia bisa mengetahui kondisi yang sesunggunya terjadi atau sedang dialami oleh lawan komunikasinya tersebut. Sehingga dengan mudah, kita bisa mempengaruhi lawan komunikasi kita.

Buku ini mencoba membedah pelajaran penting kepada pembaca tetang langkah dan konsep unuk bisa memengaruhi orang lain melalui pembacaan lawan komunikasi dengan berbagai metode. Mulai dari pembacaan bahasa tubuh, hingga pembacaan terhadap karakter sang lawan komunikasi itu sendiri.

Setidaknya terdapat lima metode memengaruhi orang lain yang berhasil dihimpun dalam buku terbitan Diva Press ini, lima metode itu merupakan rumpun pembacaan posisi orng lain saat sedang berkomunikasi dengan kita,  seperti membaca wajah dan karakternya, membaca wataknya, membaca bahasa wajahnya, membaca bahasa tangannya,  termasuk membaca bahasa kakinya.

Salah satu bagian pentig dari pembacaan wajah adalah organ mata. Mata manusia ternyata memiliki jutaan isyarat yang bisa dibaca setiap saat. Orang yang jeli bisa melihat kelemahan lawannya hanya dari kedipan atau gerakan bola mata. Makanya, dalam buku ini salah satu cara untuk bisa memengaruhi orang lain adalah dengan menguasai isyarat mata lawan.

Mata dianggap sebagai bagian organ wajah yang mampu mengungkapkan segalanya. Keadaan emosi yang tidak stabil dan dalam bad mood akan dapat terlihat dari sorot mata seseorang, misalnya tajam, dangkal dan lain sebaginya (Hal. 42).

Mata adalah gerbang jiwa, jendela hati. Mata dapat menceritakan segala yang kita rasakan; berbohong, bahagia, jujur sedih dan senang. Biasanya, bahasa tubuh orang berbohong terlihat dari mata yang tidak fokus. Orang yang berbohong beusaha melihat ke arah lain; kanan, kiri, atas, dan bawah dengan dibarengi obrolan terus menerus (Hal. 104).

Cara lainnya adalah dengan membaca bahasa tangan. Tangan juga menadi salah satu organ penting yang bisa dijadikan isyarat keberadaan jiwa dan psikologi manusia. Maka, memengaruhi manusia bisa dilacak dengan membaca pergerakan tangannya. Kondisi gugup, atau bahkan tegang bisa kita amati dari cara tangannya bergerak saat dia berbicara.

Salah satu kebiasaan manusia yang dilakukan dalam kondisi tertentu untuk memanfaatkan tangannya adalah dengan memasukkan satu atau kedua tangan ke saku celana. Kondisi ini justru bisa dibaca sebacai momentum bahwa keberadaannya sedang dalam kondisi kurang baik, minimal sedang gugup. Ketika sudah bisa dibaca seperti itu, maka  kita dengan mudah memengaruhinya sesuai apa yang kita butuhkan.

Anggapan meletakkan tangan di dalam saku digunakan untuk menutupi rasa gugup dan membuat percaya diri adalah keliru. Mereka meletakkan tanganya di saku berarti sedang gugup dalam sebuah situasi tertentu. Para ahli memberikan gambaran sebagai upaya memanipulasi, menenangkan ata menyesuaikan diri (Hal. 129).

Terakhir adalah membaca kaki, organ ubuh yang berada paling bawah ini juga bisa dijadikan media untuk melacak kondisi kejiwaan dan psikologi sesorang. Maka, salah satu cara untuk bisa memengaruhi orng lain yang kebetulan menjadi lawan komunikasi kita adalah dengan mmbaca bahasa kakinya.

Tak hanya tangan,  tenyata gerakan kaki juga dapat menunjukkan bahasa seseorang. Kemampuan kita dalam membaca gerakan, tentu dapat menentukan sikap yang baik dalam menghadapi orang ain (Hal. 139).
Buku ini diharapakan menjadi kunci keberhasilan kita dalam memengaruhi orang lain. Saat berkomunikasi, setiap komunikator atau komunican tentu sama-sama memiliki harapan lahirnya satu kesimpulan yang sama-sama menguntungkan. Maka, beberapa uraian dalam buku setebal 176 halaman ini bisa dijadikan rujukan untuk melahirkan kesamaan persepsi yang tentu diawali dengan proses saling memengaruhi.
Kabar Madura



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons