Jumat, 03 Maret 2017

Rekam Jejak dan Nalar Politik Anies Baswedan

Judul : Anies; Tentang Anak Muda, Impian d
                            an Indonesia
Penulis :  Syafiq Basri
Penerbit : Noura Book
Cetakan : 1. Desembert 2016
Tebal : 200 Halaman
ISBN : 978-602-385-032-7
Indonesia butuh jembatan yang menyatukan bangsa ini, dan Jembatan itu adalah Anies Baswedan (Pandji Pragiwaksono)

Nama Anies Baswedan awalnya tidak begitu popular di negeri ini, aktifitas yang digelutinya belum membuat namanya dikenal oleh bangsa Indonesia, kendati dirinya sempat menjadi orang nomor satu di universitas Paramadina, bahkan juga menjadi pelopor program Idnonesia Mengajar. 

Anies Baswedan mulai jadi perhatian publik saat menjadi salah satu tim pemengan Jokowi Jk 2014 lalu,  sosoknya begitu luar biasa saat menyajikan gagasan program kebangsaan yang ditawarkan untuk negeri ini.  Brilliant, cernat dan cerdas, begitula publik menilai uraian ide yang dia sampaikan dalam berbagai kesempatan. Popularitasnya mencapai puncak saat dirinya resmi menjadi Menteri di republik ini.

Lantas, seperti apa sebenranya profil Anes Baswedan yang saat ini dikenal banyak orang sebagai sosok yang kritis, cerdas dan berwibawa tersebut?, bagaimana pula proses kreatif dan pendidikan seorang Anies masa lalu?, buku ini mncoba mengurai sisi mendalam seorang Anies mulai masa kecil, remaja, hinga menjadi politisi handal saat ini. Buku ini juga mengurai sejarah perjuangan dan nalar kritis Anies semasa menjadi maasiswa.

Kisah tentang sikap kritis Anies saat remaja setidaknya bisa dibaca melalui konsistensinya melawang Pungli (pungutan liar) saat dirinya mengurus Surat Ijin Mengemudi (SIM) kala itu. Dia berani melawan petugas demi mempertahankan kebenaran tentang prosedur pembuatan SIM tersebut. Dirinya sudah melakukan prosedur yang benar, namun oknom petugas masih meminta tambahan biaya dengan alasan ini dan itu, nah, disinilah nalar kritis Anies  bermain, debat pun tak bisa dihindari antara keduanya.

Bagaimana mungkin anak muda berani menentang petugas pembuat SIM? Anies memenangi duel argumentasi itu, dan mendapatkan SIM pertmanya. Namun, lebih dari itu, Anies muda yang berani melantangkan kebenaran adalah sebuah pelajaan yang harus dicontoh (Hal. 34).

Selain kritis, Anies muda juga terkenal jenius, di kampus tempat dia belajar, Anies adalah sosok mahasiswa cerdas yang dikagumi oleh teman-temannya, tak heran dia berhasil menjabat sebagai orang nomor stau ditingkatan mahqsiwa dalam roda organisasi kemahsiswaan. Dan saat itulah Anies muda berhasil menorehkan sejarah baru dalam dinamika kemahasiswaan Indonesia, dengan melahirkan satu lembaga Badan Eksekutif Senat Mahasiwa yang hingga kini diberlakukan disleuruh kampus ditanah air, meski telah mengalami peruahan nama.

Anies adalah ketua Badan Pekerja Kongres Mahasiswa UGM dan di sana dia mengarsiteki sebuah lembaga bernama Badan Eksekutif-Senat mahasiswa (BE-SM) yang merupakan cikal bakal “student government” yang dikenal dan dipraktikkan mahasiswa di seantero universitas di Indonesia saat ini. Setelah dijalankan selama setahun, BEM-SEM ini diteruskan evolusinya menjadi BEM. Terbentuklah BEM pertama di Indonesia pada 1993 (Hal. 54-55).

Sekilas bisa kita pahami, bahwa nalar kritis dan kecerdasan seorang Anies sudah tumbuh subur sejak usia muda, meski demikian, hal itu dia capai bukan dengan jalan mudah, melainkan dengan perjuangan yang “berdarah-darah” dan penuh pengorbanan. Semangat baja untuk belajar dan berjuanglah yang telah mengantarkan Anies muda menjadi sosok yang luar biasa kala itu.

Buku ini menyajikan sejarah penting perjalanan seorang Anies, dari bukan siapa-siapa, hingga menjadi orang penting di negeri ini. Kegigihannya dalam berjuang merupakan potret dan pesan utama dalam buku terbutan Noura Book ini. Bahwa manusia tidak akan menjadi siapa-siapa jika tanpa perjuangan yang sesungguhnya.

Pandangan tentang Indonesia masa depan juga diurai dalam buku ini melalaui buah pikiran Anies Baswedan, ada banyak harapan yang diselipkan seorang anies tentang bangsa dan negeri ini di masa-masa yang akan datang. Sosok akademisi sekaligus politisi yang saat ini menjadi kontestan di Pilgub DKI ini terus bersuara  lantang tentang nasib Indonesia ke depan, semua itu bisa kita baca dalam buku setebal 200 halaman ini. Sungguh inspiratif



Dimuat di Harian Duta Masyarakat

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons