Senin, 26 Maret 2012

A. HAIDAR JAWIS SYARQI

A. HAIDAR JAWIS SYARQI
(Kau Lahir, Maka Gemparkan Dunia)

Engkau pun akhirnya lahir menyempurnakan hiruk pikuknya dunia sebagi kholifah. kutitipkan cambuk kecil ini, agar kau mampu taklukkan gunung yang tinggi dan gunung-gunung itupun akhirnya menjadi tak berdaya karena kehebatanmu.

Hari Jum’at, 2 Maret 2012, kata orang adalah hari dan tanggal paling keramat sepanjang sejarah perjalanan Dunia. Siapapun yang lahir pada tanggal tersebut akan menjadi manusia hebat, cerdas dan berguna bagi Agama, nusa dan bangsa. Tapi kau tak perlu bangga dengan ucapan banyak orang, karena bukan hari dan tanggal itulah yang akan membuatmu luar biasa, namun kesungguhanmu kelak yang akan membawamu menggapai semuanya itu.

Setelah genap 3x24 jam, akhirnya kuberi kau nama A. HAIDAR JAWIS SYARQI, tentu bukan tanpa alasan jika nama itu kami sandangkan kepadamu nak, melalui proses yang tidak sebentar nama itu sangat layak untuk kau sandang sebagai calon peminpin yang Sidik, Amanah, Tabligh dan Fathonah kelak.

Secara Harfiah, “Haidar” bermakna “seoarang Pemberani yang mampu berjalan melampuai teman-temanya”, konotasi majasnya haidar berarti Pendekar yang kuat dan tangguh serupa Singa padang pasir bagi Umar Bin Khattab. Sementara “Jawis Syarqi” berarti “jawa timur”. Jika disambungkan A. HAIDAR JAWIS SYARQI berarti “Ahmad Sang Pendekar Jawa Timur”.

Sory nak, bukan dalam rangka melebih-lebihkan, nama itu semata-mata hanya untuk jadi motivasi dan cambuk kepadamu kelak, bahwa kau harus malu jika tak mampu menjadi Pendekar Jawa Timur. Ibumu yang cerdas dan Ayahmu yang punya tekad tinggi akan menjadi saksi sekaligus guru perjalananmu kelak dalam menapaki kehidupan ini.

Yang terpenting lagi nak, Ayah dan Ibumu pernah bahkan sering kelaparan karena perjuangan, maka kelak kau harus berani berdarah-darah demi memperjuangkan sebuah jati diri. Karena dengan itulah idealisme hidup akan bisa kita capai, bahkan karena semua itulah nak, tidak jarang Ayah Ibumu selalu di’wah’kan oleh banyak orang. Bukan sok Hebat nak, tapi begitulah kenyataanya.

Kemandirian dan konsistensi cukup menjadi taruhan leberhasilan sesorang nak, maka jangan pernah sekali-kali kelak kamu bergantung pada orang lain. Jadilah dirimu sendiri. Karena hal itu yang telah dilakukan Ayah Ibumu. Berbanggalah jika kamu makan Nasi Jagung dengan “Buje Minnyak”, tapi itu hasil keringat kita sendiri. Ketimbang makan roti keju hasil pemberian orang lain. Bukan berarti kamu tidak boleh menerima pemberian dari orang lain, tapi jangan sekali-kali itu menjadi watak, justru beriktikadlah untuk selalu memberi kepada orang lain.

Selain itu nak, ayah ingatkan satu Firman Allah dalam salah satu suratnya yaitu “Iqra’”, kutanamkan ayat itu padamu agar kelak kau bisa meniru Nabi kita yang selalu arif dalam membaca kehidupan ini, termasuk mambaca buku-buku yang sudah menghias di kamar ini. Sekedar cerita untukmu Nak, Ayah dan Ibumu sejak dulu paling suka baca, bahkan tak ada waktu terlewatkan sedikitpun untuk bergelut dengan Buku, Majalah dan sebagainya. Intinya nak, Ayah dan Ibumu sangat bangga jika kelak kau betul-betul menjadi kutu Buku, dari pada jadi Kutu beneran.

Nak, tapi ingatlah perkataan Syaf Rizal l Batubara. kelak ketika kau sudah beranjak dewasa bersumpahlah: "jika kau tak mampu membawa Ibumu ke puncak gunung, maka bawalah gunung itu kri Ibumu". doa ayah selalu mneyertaimu....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons