Kamis, 09 Juni 2016

Semburat Hikmah Mutiara Ramadlan

Judul : Mutara Kearifan Ali bin Abi Thalib
Penyunting : Muhammad Al-Baqir
Penerbit : Noura Book
Cetakan : 1. April 2016
Tebal : 299 Halaman
ISBN : 978-602-385-071-6
Peresensi : Nur Anisah*
Kekayaan adalah “tanah air” meskipun seseorang berada di negeri asing, dan kemiskinan adalah “keterasingan” sekalipun seseorang berada di negeri sendiri (Ali bin Abi Thalib)

Begitulah salah satu kata hikmah sayyidina Ali yang diurai dalam buku berjudul Mutiara kearifan Ali bin Abi Thalib terbitan Noura Book ini. Buku ini memuat ratusan kata hikamh yang penuh engan pesan moral terhadap umat islam di muka bumi ini.
Meski tidak ada relasi khsus antara buku ini dengan bulan suci, namun keberadaan mutiara hikmah yang diurai di dalamnya sangat pas jika dikaitkan dengan momentum bulan  ramadlan. Lantaran lantunan kata bijak yang ada di buku ini sangat pas dijadikan rerefensi untuk disampaikan dalam berbaagai segmen kegiatan syiar bulan penuh hikmah tersebut.

Salah satunya tentang substansi ikhlas dalam beribadah kepada Allah, puasa merupakan salah satu jenis ibadah wajib yang dilakukan manusia setiap bulan ramadlan, namun tidak sedkit manusia yang melakukannya tidak berdasarkan ikhlas dan tujuan mencapai ridla-Nya. Masih ada yang mengharapkan imbalan lain karena belum mengetahui apa substansi ibadah itu sendiri. Tak terkeculai ibadah-ibadah lainnya di luar puasa.

Sebagian orang beribadah kepada Allah semata-mata karena mengharapkan imbalan, dan itulah ibadahnya para pedagang. Sebagian lagi beribadah karena takut terkena hukuman, dan itulah ibadanya para hamba sahaya. Dan sebagian lagi beribada karena bersyukur kepada Allah, dan itulah ibadahnya orang-orang yang merdeka jiwanya (Hal. 89).

Buku ini memuat ratusan kata hikmah yang pernah disampaikan lasnung oleh sayyidina Ali ra. Beragam tema dan topik secara lengkap terurai dalam buku setebal 299 halaman ini. Untaian hikmah beliau tersampaikan secara lugas sehingga mudah dicerna oleh segenap pembaca. 

Momentum bulan Suci Ramadlan adalah satu dari sekian banyakn moment yang pas unuk mengangkat syiar keislaman melalui mutiara-mutiara hikmah yang sarat akan kebajikan dan kebijakan tersebut. Melalui bait-bait mutiara hikmah, kita bisa berbagi ilmu dan mengajak manusia lain untuk terus melakukan kebaikan dalam rangka menggapai ridla-Nya. Dan buku ini sangat pas menjadi rujukan syiar tersebut.

Paksakanlah dirimu agar tetap menanam kebaikan kepada saudaramu disaat ia memutuskan hubungan denganmu. Berusahalah agar tetap bersikap lunak serta mendekatinya disaat ia berpaling darimu. Bersikaplah dermawan kepadanya disaat ia menunjukkan kebakhilannya kepadamu (Hal. 145).


Tulisan ini dimuat di Harian Koran Madura, 10 Juni 2016


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons