Kamis, 09 Juni 2016

Membidik Masa Depan Sang Buah Hati

Judul : Parents Learn
Penulis : Munif Chatib
Penerbit : Kaifa
Cetakan : 1. Januari 2016
ISBN : 978-602-0851-38-9
Peresensi : Ahmad wiyono*
Salah satu tanggung jawab besar orang tua terhadap puetra-puterinya adalah memberikan edukasi yang baik dan benar teradap mereka, hal iu berkaitan dengan posisi keluarga sebagai pendidikan pertama anak sebelum merkea memasuki serentetan pendidikan formal di kemudian hari.

Pendidikan keluarga dianggap sebagai penentu keberhasilan anak di masa-masa remaja bahkan masa tua merek kelak, karena dari proses pendidikan kelaurga tersebut akan terpancar arah dan tujuan masa depan sang anak itu sendiri. Dari sinilah tergambar betapa pentingnya kreatifitas orang tua dalam memberiakn pendidikan keluarga yang baik dan benar kepada buah hati mereka.

Ragam pola asuh dan pendidikan keluarga yang efektif bisa kit temukan dalam salah satu karya Munif Chatib berjudul Parents Learn ini, dalam buku ini diurai secara gambalang aneka ragam pendidikan keluarga berikut strategi pola asuh yang baik dan benar sehingga berimplikasi pada terciptanya karakter sang buah hati yang baik dan sesuai dengan harapan setiap orang tua, yaitu anak soleh dan berbakti.

Pendidikan paling fundamental dalam keluarga yang harus didahulukan menurut penulis buku ini adalah pendidikan spiritual, posisi pendidikan tersebut ibarat fondasi dalam sebuah bangunan, maka apabila fondasi sudah kokoh dan mapan, bisa dipastikan seluruh rangkaian bangunan akan juga kokoh dan mapan. Begitu juga dalam pendidikan anak, apabila kecerdasan spiritualitas anak sudah ditanam sejak dini, maka kecerdasan yang lain akan mengikuti secara berjenjang.

Setiap anak memeliki Multiple Intlelences kecerdasan bahasa, angka dan logika, gambar dan ruang, musik, gerak, bergaul, diri, alam, dan mungkin kecerdasan lain yang belum ditemukan oleh para ahli. Namun, semua kecerdasan itu tak punya arti ketika tidak didasari dan ditujukan kepada ridha Allah. Itulah kecerdasan spiritual sejati, bermanfaat secara horizontal kepada sesama manusia dan berhubungan vertikal kepada Allah sebagai akhir dari semua tujuan (MH).

Berikutnya, orang tua juga perlu untuk menerapkan aturan-aturan terhadap anak termasuk pada diri mereka sendiri, hal itu bertujuan untuk menata pola kedisiplinan anak termasuk orang tua di hadapan anak-anaknya. Namun demikian, penerapan aturan kepada anak menurut Munif Chatib harus denga cara yang halus, dan terstruktur agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap anak itu sendiri, semisal merasa terkekang dan sejenisnya.

Mengenakan sebuah perturan kepada anak usia dini adalah dengan learning by doing dan learning by example. Tidak perlu dengan cara kaku dan keras. Ajaklah anak merapikan tempat tidur bersama, shaalat dan mengaji bersama. Orang tua berkata dan bersikap santun akan menjadi contoh anaknya untuk berbuat yang sama (MH).

Selain itu, setiap orang tua juga dituntut untuk bisa mengatur waktu agar bisa bermain dengan nak-anak mereka. Bermain merupakan cara efektif untuk mebangun komunikasi yang baik dengan mereka. Dan juga sebagai momentum utnuk mencontohkan beberapa hal yang baik terhadap mereka. Seperti cara makan yang baik, cara duduk yang benar, hingga cara berinteraksi dengan orang lain.  
Bahagianya menjadi orang tua ketika punya kesempatan bermain-main dengan anaknya yang masih kecil. Dengan bermain itulah, sekaligus kesempatan mendidiik mereka. Wahai orang tua, sempatkan waktu bermain bermin bersama anak (MH).

Yang tidak kalah penting juga adalah, setiap anak harus mendapat hak sebebas-bebasnya dalam berkreasi, orangtua hanya bertugas untuk memantau pergerakan mereka, salama tidak melenceng dari aturan dan norma yang berlaku, biarkan mereka bebas bergerak sesuai dengan naluri dan imajinasi mereka. Itulah sebabnya, penulis buku ini menegaskan bahwa setiap anak berhak mendapat orangtuanya manusia, gurunya manusia dan sekolahnya manusia. Dalam artian, anak harus diposisikan sebgai subjek bukan sebagai objek.

Dengan gaya bahasa dan penampilan buku yang “gaul abis” ini diharapkan bisa menjadi jalan keluar dari setiap problem pola asuh anak yang kerap terjadi di lingkungan keluarga saat ini. Buku yang sengaja hadir tanpa nomor halaman ini menjadi pedoman untuk menata kehidupan keluarga yang penuh dengan dinamika, sehingga orangtua betul-betul mampu menjadi penentu masa depan anak-anak mereka. Apalagi kata penulis buku ini, anak-anak kita harus memliki dua kaki yang kuat untuk mendaki, dan orang tua adalah salah satu kaki mereka.


Tulisan ini dimuat di Majalah Puspa, edisi Juni 2016

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons