Kamis, 18 Februari 2016

Mendalami Wawasan Kebangsaan Cak Nun

Judul : Zaman Gendheng
Penulis : Agus Nur Cahyo
Penerbit : Ircisod
Cetakan : 1. Januari 2016
Tebal : 212 Halaman
ISBN : 978-602-391-082-3
Peresensi : Ahmad Wiyono

Emaha Ainun Nadjib alias Cak Nun dikenal sebagai tokoh bangsa yang budayawan, sastrawan sekaligus Agamawan, kiprahnya di negeri ini sudah banyak dirasakan oleh segenab bangsa Indonesia, setidaknya melalui ide-ide kebangsaannya yang selalu muncul dalam setiap keadaan.

Sebagai tokoh yang multisubjek, Cak Nun selalu menjadi bagian dari pergerakan bangsa ini, dan pembicaraan tentangnya tidak pernah habis dari segenap tautan ruang dan waktu. Dia dikenal sebagai seorang Kiai, dikenal juga sebagai penulis, sebagai sastrawan, budayawan, bahkan musisi. Namun yang tak kalah penting, dia adalah pekerja sosial yang selalu ada dalam kancah kegiatan sosial nusantara.

Untuk mengenal lebih jauh tentang sosok Cak Nun, kita bisa melacak melalui Kutipan-kutipan hikmah yang pernah disampaikannya dalam berbagai kesempatan. Buku berjudul Zaman Gendheng ini merupakan rangkuman kata-kata bijak yang pernah dilontarkan seorang Cak Nun dalam berbagai kegiatannya. Sedidiktnya ada 444 Kutipan hikmah yang berhasil direkam dari perkatan Emha Ainun Nadjib dan dijabarkan dalam 212 halaman di buku ini.

Kutipan hiikmah Cak Nun dalam buku ini pada dasarnya adalah buah pikiranya, ide segar, sekaligus gagasan brilian tetang Naisoanlisme dan spiritualisme yang dia tuangkan dalam berbagai bentuk.  Pidato, tulisan atau pun lagu yang menjadi bagian dari kegiatnnya. Maka tak heran jika banyak anggapan bahwa Cak Nun adalah manusia  luar biasa yang kontribusinya terhadap negeri ini sudah tak terhitung jumlahnya.

Kalau serius menyelidik bahasa sejati, Anda akan menemukan bahwa sejak berabad-abad silam, bangsa ini merupakan bangsa hebat. Bangsa yang seharusnya kolaps, tetapi mampu bertahan. Bangsa yang pendapatan perkapitanya terendah, tetapi makannya paling enak, tertawanya paling banyak, mobilnya paling mewah. Ada atau tidak adanya pemerintah, bangsa Indonesia tidak masalah (Hal. 16).

Begitu Cak Nun menggambarkan tentang kondisi faktual sebuah bangsa bernama Indonesia,  di mana Negara dianggap sebagai sesuatu yang absurd, karena rakyat berada pada posisi penting dan tidak penting terhadap keberadaanya. Sebuah kritik sosial yang sangat tajam terhadap konsistensi pemerintah dalam tindakan pengayoman terhadap rakyatnya, padahal negeri ini disebut-sebut sebagai Negara  paling kaya dalam sektor sumber Daya Alam (SDA).

Kita belum pernah punya pemerintahan yang sukses, Namun, rakyat Indonesia sungguh telah sukses sebagai rakyat. Mereka memiliki ketahanan dan kesabaran yang luar biasa. Setiap hari, dilanda banjir, tetap saja bahagia. Begitu di shoot kamera televise, bukannya menampakkan kesedihan, mereka malah senyum-senyum melambaikan tangan, dada-dada (Hal. 166).

Lain lagi dalam aspek spiritualisme, Cak Nun selalu mnegaskan bahwa dalam setiap pergerakan umat mansuia bisa bernilai ibadah ketika dia mau mendapatkannya, sehingga, segala sesuatu bisa mencapai substansinya tanpa hanya terpaku pada hasil dari apa yang dia kerjakan. Ada aspek ketuhahan yang bisa diraih dari segala aktifitas kemanusiaan tersebut. Itulah kata lain dari spiritualime ala Cak Nun.

Bukanlah hidup kalau sekedar untuk mencari makan. Bukankah sambil bekerja, seseorang bisa merenungkan suatu hal, bisa berdzikir dengan ucapan yang sesuai dengan tahap penghayatan atau kebutuhan hidupnya, mengamati macam-macam manusia, belajar kepada sebegitu banyak peristiwa, menemukan hikmah-hikmah, serta pelajaran dan kearifan yang membuat hidupnya maju dan baik (Hal. 26-27).

444 Kata Hkmah Cak Nun yang diurai dalam buku ini tidak hanya menyajikan petuah tentang seluk beluk kehidupan manusia, namun juga berisi kritik sosial yang sangat tinggi, termasuk ajakan untuk umat manusia agar menjadi kholifah yang bisa berguna bagi sesamamanusia dan alam sekitar. Catatan-catatan ini sungguh sangat menginspirasi dan memotivasi. Selamat membaca.


Tulisan ini dimuat di Harian Umum Radar Surabaya, 7 Pebruari 2016



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons