Minggu, 12 Mei 2019

Revolusi Industri dan Tantangan Berpikir kritis

Judul Buku : Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS
Penulis : Helmawati
Penerbit    : Rosda Karya
Cetakan         : 1. 2019
Tebal : 306 Halaman
ISBN : 978-602-446-330-4
Peresensi         : Ahmad Wiyono

Era Revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi rupanya menuntut manusia untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis (HOTS/ Higher, Order, Thinking, Skills), hal tersebut sebagai modal utama agar manusia bisa menganilisis setiap persoalan sekaligus mampu mengambil keputusan yang tepat daan cepat. Agar tidak tertinggal oleh putaran waktu yang sangat dahsyat kecepatannya.

Pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis tersebut tentunya bisa dimulai dari kegiatan pembelajaran formal di sekolah, meskipun pada dasarnya memerlukukan beragam persipan mulai dari SDM hingga sarana prasarana. Seperti yang dijabarkan dalam buku Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS ini. Di dalamnya mengurai sejumlah langkah praktis untuk menerapkan pendidikan keterampilan tingkat tinggi tersebut.

Lalu, apa yang dimaksud berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis tersebut?. Buku ini menjelaskan bahwa berfikir kritis adalah berpikir yang memeriksa, menghubungkan dan mengevaluasi semua aspek, mengorganisasi, mengingat dan menganalisis informasi. (Hal 139). Jadi, berpikir kritis itu sederhananya bersikap dan bertindak detil, mampu membaca keadaan secara komprehensif sehingga dalam merespon dan menjalani keadaan selalu diimbangi dengan analisis dan seribu kemungkinan yang akan terjadi, namun tidak menafikan unsur kecepatan dan ketepatan.

Berpikir kritis adalah analitis dan reflektif. Berfikir kreatif sifatnya orisinal dan reflektif. Hasil dari keterampilan berpikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan efektivitasnya. Berpikir kreatif juga meliputi kemampuan menarik kesimpulan yang biasanya menemukan hasil akhir yang baru. (Hal. 140).

Analitis dan berpikir kreatif ini merupakan tingkatan awal keteramilan tingkat tinggi, dengan harapan nantinya manusia (peserta didik) bisa mengurai sejumlah permasalahan dengan baik dan menciptakan gagasan solutif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Sementara tingkatan berikutnya adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang bisa dijadikan media untuk proses penyelesaian. Salah satu contoh yang diurai dalam buku ini adalah persoalan kebersihan di sekolah, berpikir tingkat tinggi tahap awal adalah kemampuan siswa menyelesaikan masalah kebersihan, namun pada tahap yang lebih tinggi siswa mampu mencipataan alat untuk proses penyelesaian kebersihan tersebut.

Apabila pembelajaran diarahkan pada tingkat berpikir yang lebih tinggi (HOTS) lagi, yaitu mencipta, maka akan terbentuk perencanaan untuk menjaga kebersihan diri; bagaimana menciptakan alat-alat yang dapat membantu peserta didik memelihara kebersihan. Proses pembelajaran dengan keterampilan berpikir ini hendaknya diberlakukan pada semua mata pelajaran. Keterampian berpikir inilah yang apabila dilatih sejak dini akan menjadi modal yang sangat berguna dalam hidupnya. (Hal. 159).

Keberhasilan penerapan berpikir tingkat tinggi ini akan berhasil jika ditopang oleh sarana dan prasarana yang memadai, terutama SDM tenaga pendidik yang mempuni. Karena transformasi skill bisa berjalan baik jika yang mentranfer memiliki kemampuan yang bagus. Untuk itu, buku terbitan Rosda Karya ini menekankan agar sebelum penerapan berpikir tinggkat tinggi untuk semua materi pelajaran hendaknya para tenaga pendidiknya betul-betul dimantapkan terlebih dahulu agar prosesnya berjalan baik, dan hasilnya juga baik.

Hadirnya buku ini bisa menjadi rujukan bagi segenap guru dan para orang tua agar bersama-sama berjuang untuk menerapkan keterampilan berpikir tinggi pada anak didik, karena keterampilan inilah yang nantinya akan menjadi mpdal pengetahuan dan tidnakan peserta didik dalam merespon segala sesuatu di era yang serba cepat ini. Selamat membaca. 



*Tulisan dimuat di harian pagi Jawa Pos radar madura, edisi 13 Mei 2019

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons