Panduan, Agar Hidup Selalu Move On

Judul : Mukjizat Bermental Sukses

Penulis : Maulana Wahiduddin Khan

Penerbit: Zaman

Cetakan : 1. 2016

Tebal: 322 Halaman

ISBN: 978-602-1687-78-9

Peresensi : Ahmad Wiyono*

Dalam hidup, manusia sudah pasti akan mengalami pasang surut. Rasa manis dan pahit, susah dan senang termasuk juga suka dan duka. Itulah dinamika kehidupan, beragam warna akan menjadi hiasan selama manusia hidup di dunia ini.

Ketika manusia secara tiba-tiba terjerembab dalam gubangan duka, bukan lantas itu adalah akhir dari segalanya. Karena di balik itu semua ada peristiwa lain yang kemungkinan jauh lebih baik sudah menanti mereka. Tentu hal itu akan dicapai jika manusia bisa menyikapi secara positif peristiwa yang telah menimpa dan masuk kategori tidak nyaman tersebut.

Spirit untuk selalu optimis menatap masa depan, akan kita temukan dalam buku berjudul Mukjizat Bermental Sukses ini. Sekumpulan kisah inspiratif dengan bahasa yang sangat mudah dipahami ini menjadi penyejuk jiwa manusia agar selalu tegar menatap jauh ke depan, bahwa hidup bukan hanya untuk hari ini, namun masih jauh dngan segala dinamikanya yang siap menanti.

Nafas buku ini bertumpu pada Firman Allah surat Alam nasyrah, bahwa “Sesungguhnya di balik setiap kesulitan terdapat kemudahan”. Itu artinya, tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami masa sulit, semua akan merasakan. Karena masalah dan kesulitan dalam hidup adalah “Haqqul Adami” yang akan menjadi bagian dalam setiap perjalanan umat manusia.

Bangkit dari keterpurkan adalah jalan terbaik yang harus dilakukan manusia agar bisa memperbaiki segala bentuk kesulitan hidup yang dialaminya. Buku ini menjabarkan serentetan kisah-kisah penuh hikmah yang bertujuan untuk membangkitkan semangat manusia untuk selalu Move On dalam menjalani lika-liku kehiduoan ini.

Sedikitnya ada 122 kisah hikmah yang tertuang dalam 322 halaman di buku ini. Kesemuanya bermuara pada satu spirit Firman Allah di atas, yaitu membangun keyakian bahwa dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Dengan mengambil dari kisah-kisah nyata, termasuk mengikuti prinsip Al-Qur;an, buku ini membuktikan bahwa siapa pun bisa memetik hikmah dan pelajaran dari sebuah kegagalan dan keterpurukan.

Salah satu pelajaran penting dari sebuah kegagalan adalah kesalahan, bahwa suatu kegagalan pasti diawali oleh sebuah kesalahan. Namun demikian, bukan berarti manusia tidak boleh melakukan kesalahan, justru orang yang berani melakukan kesalahan berarti dia sudah berani mencoba satu tindakan untuk melakukan tindakan berikutnya yang benar dan lebih baik. Itulah substansi dan makna belajar dari sebuah kesalahan. 

Hanya mereka yang berani melakukan kesalahan yang akan mencapai hal-hal berharga dalam kehidupan. Mereka yang takut membuat kesalahan akan tertinggal di belakang dalam pacuan kehidupan, dan tujuan-tujuan tertinggi mereka akan semakin surut jauh dari jangkauan (Hal. 27).

Setelah manusia berani mengambil tindakan kendati itu salah, maka langkah berikutnya adalah memperbaiki seluruh kesalahan yang telah dilakukannya. Karena dengan kesalahan itulah, ada pelajaran pelajaran berharga yang bisa dipetik yaitu pengalaman dan upaya perbaikan. Selanjutnya, manusia hanya butuh kesabaran, kegigihan dan kasih sayang.

Kesuksesan dalam hidup bukan hanya soal bekerja keras dengan giat dan membuat keputusan finansial yang tepat, tetapi tentang memahami sesama, berbuat baik, dan menghormati mereka sebagaimana kita ingin diperlakukan (Hal. 162). Itulah yang dimaksud dengan gigih dan kasih sayang. Ada orentasi sosial yang terus dibangun dalam setiap setiap pergerakan uasaha kita.

Upaya meraih sukses dalam hidup tentu menjadi dambaan setiap orang, bangkit dari keterpurukan adalah cara paling benar dalam meraih hakikat hidup itu sendiridan bukan hanya meratapinya. Buku ini hadir menjadi panduan bagi segenap manusia gara bisa meraih hakikat hidup yang sebenarnya. Tidak hanya itu, kehadiran buku terbitan Zaman ini juga menjadi spirit bagi kita untuk selalu optimis menatap masa depan, karena pada dasarnya, kemungkinan untuk berhasil dalam hidup sungguh tak terbatas. Salam Move On.


Tulisan ini dimuat di Harian Radar Sampit, 10 April 2016

Posted in: artikel