Rabu, 25 Mei 2016

Optimisme dan Urgensi Bermental Sukses

Judul : Mukjizat Bermental Sukses
Penulis : Maulana Wahiduddin Khan
Penerbit : Zaman
Cetakan : 1. 2016
Tebal : 322 Halaman
ISBN : 978-602-1687-78-9
Peresensi : Ahmad wiyono*
Sesungguhnya di balik kesulitan terdapat kemudahan (QS. Alam Nasyrah; 5-6)

Firman Allah di atas menjadi  gambaran bagi umat manusia bahwa dalam kehidupan akan selalu mengalami dinamika yang silih berganti, tak ada kesulitan abadi, pun tak ada kesenangan abadi. Semua itu akan menjadi warna dalam pergerakan hidup umat manusia di bumi ini.

Prinsip utama yang harus dipahami oleh manusia ketika dia berada dalam masa sulit adalah bagimana mereka bisa bangkit dengan segala upaya yang bisa dia lakukan, karena sejatinya tak ada manusia yang bisa lepas dari jeratan masalah hidup, sekecil apa pun. Reaktif dan sigab dalam menghadapi kesulitan hidup menjadi tolok ukur ketegaran manusia dalam menjalani serentetan problem dan kesulitan hidup itu sendiri.

Buku Mukjizat Mermental Sukses karya Maulana Wahiduddin Khan ini menawarkan resolusi efektif bagi segenap umat manusia yang kebetukan tengah dilanda masalah atau kesulitan hidup, ada beragam kisah inspiratif yang ditulis dalam buku ini yang mengulas tentang bagaimana cara agar kita bisa sukses menjalani idup, termasuk cara sigab dalam menyikapi kesulitan hidup.

Spirit Al-Qur’an yang dibahas di atas tentang adanya kemudahan di balik kesulitan merupakan roh dari buku teebitan Zaman  ini,  dikemas dalam bentuk kisah-kisah pendek yang inspiratif, bahasan buku ini sungguh menjadi panduan umat manusia untuk selalu tegar menatap ke depan dan meyakini bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Semuanya pasti ada jalan keluarnya.

Salah satu penyebab terjadinya kesulitan dalam hidup adalah diakibatkan kesalahan dalam berbuat dan betindak, hal ini menjadi rahasia umum bahwa tak sedikit manusia yang berbuat sesuatu dalam hidupnya namun berdampak buruk lantaran kesalahan yang dia lakukan dalam proses tindakannya tersebut,  baik kesalahan tekhnis mau pun non teknis. Baik kesalahan kecil maupun kesalahan vatal.

Introspeksi dan mengakui setiap kesalahan yang kita lakukan merupakan langkah cerdas, karena dari itu akan lahir pembenahan dan perbaikan terhadap kesalahan-kesaahan tersebut. Sebaliknya, menutup-nutupi kesalahan justru akan berdampak buruk dan akan terus merembet pada masalah-masalah berikutnya. Menurut penulis buku ini, manusia sudah seharusnya bisa mengakui kesalahan yang telah dilakukannya.

Mengingat setiap kesalahan diakibatkan oleh longgarnya barisan pertahanan, maka cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menerima kesalahan tersebut. Karena dengan begitu berarti kita sudah dalam proses menyelesaikan masalah (Hal. 117).

Langkah berikutnya, ketika manusia sudah mengakui setiap kesalahan yang dilakukan adalah dengan berusha mencari solusi agar kesulitan itu bisa tertangani dengan baik. Jiwa dan pikiran yang dingin menjadi modal penting penyelesaian seluruh kesulitan hidup itu sendiri, itulah sebabnya, dalam proses meneyelesaikan kesulitan hidup harus menghindar dari sikap emosi dan perasaan tidak tenang.
Musibah paling pedih bisa saja menimpa kita dalam hidup ini. Tetapi, kita selalu bisa bangkit dari kepedihan seperti yang dilakukan Sudha Chandran. Hanya saja kita harus mau menanggug “rasa sakit di awal” dan mengerahkan “usaha ekstra” demi meraih tujuan (Hal. 186).

Pada dasarnya, setiap kesulitan hidup jika disikapi secara positif akan menjadi hikmah tersediri bagi umat manusia, buku ini secara jelas membuktikan bahwa siapa pun umat manusia yang bisa menarik pelajaran berharga dari kesulitan, berarti dia sudah masuk pada gerbong kesuksean hidup yang sebenarnya. Seperti itulah hukum alam. Di dunia ini, sebagaimana kemudahan selalu datang setelah kesukaran, hasil gemilang hanya datang dari proses berat dan sangat gigih (Hal. 268). Apalagi hal tiu sudah dipertegas dengan Firman-Nya bahwa “Sesungguhnya di balik setiap kesulitan terdapat kemudahan”. 

Buku ini begitu “lihai” mengajak umat manusia untuk selalu Move On, kisah-kisah yang tertuang rapi dalam 322 halaman ini betul-betul menjadi “kitab” panduan hidup manusia agar selalu sukses menjalani hidup, buku ini menurut penulisnya juga membekali manusia cara sukses menghadapi kesulitan hdup dengan kesabaran, ketekunan dan kelembutan.



Tulisan ini dimuat di harian Sapos, 23 Mei 21 Mei 2016

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons